Pemerintah Prabowo Ramai Dikritik Soal Bencana Sumatera, Teddy: Jangan Giring Opini
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengingatkan agar tidak ada pihak yang menggiring opini seolah-olah pemerintah dan petugas di lapangan tidak bekerja dalam menangani berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat.
Hal ini menyikapi ramainya kritik dari berbagai pihak ke pemerintah Presiden Prabowo Subianto dalam penanganan bencana banjir Sumatera.
“Jangan menggiring-giring seolah pemerintah tidak kerja, petugas-petugas di lapangan tidak kerja. Di sini semua butuh kerja sama, kekompakan, dan energi positif,” kata Teddy Indra Wijaya saat konferensi pers dikutip FT News, Sabtu 20 Desember 2025.
Baca Juga: Momen Prabowo Menangis Saat Umumkan Kenaikan Gaji Guru: Apa yang Kita Berikan, Belum...
Menurut Teddy, upaya penanganan di lapangan membutuhkan dukungan semua pihak, bukan justru saling menyalahkan. Ia menegaskan banyak pihak yang datang dengan niat tulus untuk membantu, sehingga koordinasi dan komunikasi menjadi kunci utama.
Rumah warga rusak diterjang banjir Sumatera. [Istimewa]“Banyak yang datang betul-betul niat bantu. Sampaikan ke petugas, Pak, di sana kurang, di sini kurang, ayo kita sama-sama, Pak,” ujarnya.
Teddy menekankan bahwa pemerintah terbuka terhadap masukan dan kritik yang bersifat konstruktif. Namun, ia berharap kritik tersebut disampaikan dengan semangat kebersamaan agar solusi dapat ditemukan secara cepat dan tepat.
Baca Juga: Double Check Sabtu 28 Juni 2025: Stimulus Ekonomi Bisa Dongkrak Ekonomi?
Sebelumnya, bendera Aceh berkibar saat aksi demo mendesak tetapkan banjir Sumatera sebagai bencana nasional di Banda Aceh.
Selain bendera Aceh, dalam unjuk rasa tersebut, massa juga mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah atas keadaan dan meminta bantuan dari pihak lain.
Dilihat dari unggahan akun instagram @seputaranbinjai_ pada Jumat 19 Desember 2025, tampak seorang wanita yang sedang berorasi meluapkan kekecewaannya terhadap pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
"Kita gak pernah dijajah, kita yang memerdekakan Indonesia," katanya dengan suara lantang.
Orator pun mempertanyakan kehadiran pemerintah dalam mengatasi bencana banjir Sumatera yang melanda Aceh.
"Pemerintah kemana? Apa kita masih punya pemerintah. Anak-anak kita tidur dalam keadaan kelaparan sekarang ini, pasokan beras tidak ada," ujarnya.
"Katanya (bantuan) dari luar sudah banyak masuk ke dalam, mana? Rakyat lapar, rakyat butuh gas, rakyat butuh listrik, rakyat butuh air bersih," sambungnya.