Pemerintah Siapkan Dua Skema Relokasi, Masyarakat Terdampak Erupsi Lewotobi Bisa Memilih!
Daerah

Pemerintah mempercepat upaya pemulihan dan penanganan dampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki serta konflik sosial yang sempat melanda Flores Timur. Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto menyampaikan, 2.209 kepala keluarga (KK) akan direlokasi akibat bencana erupsi tersebut.
Pemerintah telah menyiapkan dua opsi skema relokasi untuk mempermudah masyarakat terdampak dalam memulai kembali kehidupan mereka. Opsi pertama adalah relokasi terpusat, di mana pemerintah menyediakan lahan dan rumah yang sudah siap huni bagi warga yang membutuhkan tempat tinggal baru.
Opsi kedua, relokasi mandiri, di mana pemerintah akan membangunkan rumah bagi warga di tanah mereka sendiri, dengan dukungan fasilitas dan infrastruktur yang disiapkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Total Korban Longsor Gunung Kuda 20 Orang, Tim SAR Gabungan Masih Cari 5 Korban Lainnya
Dari hasil pendataan sementara terhadap 776 keluarga, sekitar 10 persen memilih opsi relokasi mandiri, sementara sisanya memilih relokasi terpusat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyatakan, “Kami memberikan fleksibilitas bagi masyarakat agar mereka dapat memilih solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka,” ujar Suharyanto.
Pemerintah berharap kedua opsi ini dapat mempercepat proses relokasi, memberikan kenyamanan bagi masyarakat, serta meminimalisir dampak bencana serupa di masa depan.
“Proses pendataan relokasi terus dilakukan oleh BNPB, melalui dialog langsung dengan warga. Pemerintah memastikan bahwa upaya pemulihan akan terus dipantau dan disinkronkan agar warga yang terdampak bencana dapat segera memulai kehidupan baru di tempat yang lebih aman,” ucap Suharyanto.***
Baca Juga: Bertambah, Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Jadi 12.200 orang