Pemindahan Depo Pertamina dari Plumpang Dianggap Tidak Realistis

Forumterkininews.id, Jakarta- Rencana pemindahan Depo Pertamina Plumpang pasca kejadian ledakan pada Jumat, (3/3) lalu disebut sangat tidak realistis.
Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi VII DPR RI, Syaikul Islam dalam keterangannya, Kamis (9/3).
“Relokasi Depo Pertamina Plumpang sangat tidak realistis, membutuhkan waktu dan biaya yang besar. Bahkan terkesan lebih kental nuansa politiknya,†ujar Syaikul Islam.
Baca Juga: KPAI Desak Usut Tuntas Tewasnya Satu Keluarga di Apartemen Teluk Intan
Dikatakan Syaikhul, pihalnya berharap pemerintah mengambil langkah yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satunya dengan terus meningkatkan pengelolaan manajemen risiko di dalam Pertamina.
“Pemindahan depo tidak menjamin tidak terulangnya insiden serupa, apabila Pertamina tidak meningkatkan SOP (standard operational procedure) dalam manajemen risiko di setiap proses maupun tahapan kerja,â€Âtandasnya.
Kebakaran yang menewaskan belasan orang dan puluhan lainnya luka-luka itu menurutnya meyisakan banyak misteri. Pasalnya musibah ini adalah kali pertama sejak beroperasinya Depo Pertamina Plumpang pada tahun 1974.
Baca Juga: Harga Daging Naik, Kementan Minta Satgas Pangan Telusuri Mafia Pangan
Pertamina sejatinya belajar dari kecelakaan kerja yang terjadi sebelumnya. Sebagai contoh, ledakan kilang yang terjadi di RU VI Pertamina Balongan pada 29 Maret 2021 lalu telah menewaskan 4 orang warga yang sedang melintas. Hal tersebut disebabkan oleh minimnya zona penyangga dan berbatasan langsung dengan jalan umum.
“Saat ini, membuat zona penyangga (buffer zone) di lokasi Depo Pertamina Plumpang merupakan opsi yang paling kongkret yang bisa dilakukan dan juga membebaskan lahan masyarakat sampai jarak aman,†pungkasnya.