Pemkot Kediri Keliru Sebut Kaesang Pangarep Stafsus Wapres: Auto Klarifikasi!
Daerah

Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, sempat keliru menulis jabatan Kaesang Pangarep sebagai staf khusus Wapres.
Alhasil, Pemkot Kediri langsung merilis klarifikasi terkait kekeliruan tersebut.
Penulisan itu sebelumnya tertera pada salah satu pemberitaan resmi mereka yang terbit pada Kamis (24/4/2025).
Baca Juga: Kaesang Gagal Maju Pilkada, MK Menolak Gugatan Pengubahan Syarat Usia
Dalam berita berjudul "Mbak Wali Terima Kunjungan 'Staf Khusus Wakil Presiden Kaesang Pangarep, Diskusi Kembangkan Potensi Kota Kediri."
"Kami mohon maaf atas kekeliruan tersebut. Ke depan, kami akan lebih berhati-hati dalam menyusun dan menayangkan pemberitaan, khususnya terkait penyebutan jabatan," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Kediri, Adi Wicaksono, Jumat (25/5/2025).
Ia menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan tersebut.
Baca Juga: Media Asing Mulai Menyorot Kegagalan Kaesang Pangarep di Pilkada dan Perjalanan Mewahnya
Ia juga menegaskan bahwa Ketua Umum PSI tidak memiliki jabatan sebagai Staf Khusus Wakil Presiden seperti yang tertulis dalam berita.
Pemkot Kediri juga menegaskan komitmennya untuk memperketat proses verifikasi informasi sebelum dipublikasikan, guna menghindari kesalahan serupa di masa mendatang.
Kunjungan Kaesang Pangarep ke Kota Kediri dalam rangka menemui Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dan sejumlah pejabat daerah setempat.
Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup di rumah dinas wali kota, Kaesang dan jajaran Pemkot Kediri berdiskusi mengenai berbagai persoalan kota seperti pendidikan dan kesehatan.
Kunjungan tersebut disebut sebagai bagian dari upaya menjalin silaturahmi serta menyerap aspirasi dari daerah.
Wali Kota menyatakan bahwa dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh muda seperti Kaesang, penting dalam membangun kota.
Namun, dalam publikasi resmi Pemerintah Kota Kediri, terjadi kekeliruan dalam penyebutan jabatan Kaesang yang ditulis sebagai Staf Khusus Wakil Presiden, padahal informasi tersebut tidak benar