Pendaki Asal Brazil Jatuh di Gunung Rinjani, Netizen Serbu Instagram Presiden Prabowo!
Daerah

Akun instagram resmi milik Presiden RI, Prabowo Subiantio @prabowo, tiba-tiba diserbu ribuan netizen asal Brazil.
Mereka ramai-ramai berkomentar merasa prihatin atas musibah yang menimpa Juliana (27), pendaki asal Brazil yang dilaporkan jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (21/6) pagi.
Mereka juga menyoroti lambatnya evakuasi yang sudah lebih dari 50 jam di antah berantah jurang gunung rinjani.
Baca Juga: Instruksi Presiden Prabowo Subianto: TNI-Polri Tindak Tegas Penjarahan dan Perusakan Fasilitas Umum
Banyak dari mereka yang menuliskan 'SOS Juliana' berharap pemerintah Indonesia lebih bergerak cepat agar Juliana kembali dalam keaadan selamat.
Tidak hanya netizen asal Brasil, netizen Indonesia juga ikut menyuarakan dukungan di kolom komentar Prabowo Subianto. Mereka berharap proses evakuasi berjalan dengan lancar.
Kronologi Jatuh
Baca Juga: Disebut Gubernur Tercantik, Sherly Tjoanda Wakili Ratusan Kepala Daerah Baca Sumpah Jabatan
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman mengatakan korban terjatuh di sekitar Cemara Nunggal, jalur menuju puncak Gunung Rinjani, pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 06.30 WITA.
Juliana diketahui mendaki Rinjani bersama rombongan. Saat perjalanan turun, ia terjatuh ke jurang sedalam ratusan meter.
Tim SAR melaporkan bahwa drone sempat mendeteksi keberadaan korban, namun cuaca yang berkabut serta kondisi jurang yang curam menyulitkan proses penyelamatan.
"Upaya ini menghadapi tantangan berat, terutama medan ekstrem dan cuaca berkabut tebal," kata Yarman, Minggu malam (22/6).
Upaya Evakuasi Masih Berjalan
Hingga saat ini Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan.
"Sejak hari Sabtu (21/6), upaya penyelamatan terhadap pendaki asal Brasil bernama JDSP yang jatuh di sekitar Cemara Nunggal, jalur menuju puncak Gunung Rinjani, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan," tulis akun Instagram @mountnesia.
"Proses ini diawali pada Sabtu sore, saat tim pendahulu tiba di lokasi dan mulai memasang tali, namun keadaan yang sulit menyebabkan proses evakuasi mengalami tantangan besar," lanjutnya.
Sempat terkendala pada hari Sabtu, evakuasi Kembali dilanjutkan keesokan harinya.
"Pada hari Minggu (22/6), kegiatan pencarian terus dilakukan melalui berbagai metode, termasuk penyambungan tali dan penggunaan drone thermal untuk mendeteksi posisi korban dari udara. Pada pukul 10.00, visual dari drone menunjukkan bahwa posisi JDSP sudah tidak lagi di tempat sebelumnya, menandakan kemungkinan besar pergerakan korban," jelasnya.
"Upaya evakuasi masih terus berlangsung, dengan anggota tim bekerja keras menghadapi medan sulit dan cuaca yang tidak menentu. Hingga saat ini, proses pencarian dan evakuasi pendaki kecelakaan ini belum mencapai hasil akhir, dan semua pihak terus berupaya mencari solusi terbaik dalam kondisi sulit ini," tutupnya.