Pendeta Gilbert Lumoindong Bakal Diperiksa Buntut Dugaan Penistaan Agama
Metropolitan

FTNews - Polisi masih menyelidiki kasus pendeta Gilbert Lumoindong yang dilaporkan terkait dugaan penistaan agama buntut ceramahnya yang membandingkan zakat antara umat Islam dengan Kristen.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan akan memeriksa pendeta tersebut.
“Kita mungkin mengarah ke sana (pemeriksaan),†kata Wira, dalam keterangannya, pada Sabtu (21/4).
Lebih lanjut ia belum menjelaskan secara detail terkait jadwal pasti pemeriksaan terhadap terlapor.
Baca Juga: Hadiri HUT ke-77 RI, Greysia-Apriyani Kompak Gunakan Pakaian dari Sultra
Namun Wira memastikan pemanggilan yang bersangkutan akan dilaksanakan setelah mengumpulkan keterangan saksi-saksi lain.
“Kita masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dulu, maupun alat bukti yang lain,†jelas Wira.
Untuk diketahui, Seorang pendeta dilaporkan ke polisi terkait dugaan penistaan agama buntut ceramahnya yang membandingkan zakat antara umat Islam dengan Kristen.
Baca Juga: Penumpang KRL Berlarian-Terjatuh di Eskalator Stasiun Manggarai, Ini Faktanya
Adapun video tersebut viral di media sosial X salah satunya dalam akun @Munir_Timur, yakni Pendeta Gilbert Lumoindong mambandingkan zakat antara umat Islam dengan Kristen yang dianggap keliru.
Pernyataan Pendeta Gilbert itu dianggap menghina agama Islam karena hanya membayar zakat 2,5 persen saja. Sementara itu umat Kristen biasa bersedekah 10 persen.
Selain itu Pendeta Gilbert juga menyinggung soal ibadah salat umat Islam yang harus bersuci dulu. Kemudian ia melanjutkan ceramahnya bahwa umat Kristiani sudah disucikan oleh darah Yesus.
“Saya Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang, lu 2,5 persen gua 10 persen. Bukan berarti gua jorok, disucikan oleh darah Yesus,†kata Pendeta Gilbert.
Gilbert juga membandingkan dengan sedekah 10 persen, yakni umat Kristiani tidak perlu repot ibadah karena hanya bernyanyi. Sementara itu ibadah umat Islam cukup berat, karena harus melipat kaki saat atahiyat akhir.