Perbedaan Menang TKO dan KO dalam Tinju Paris Pernandes Vs Edy Boxing
Olahraga

Pertandingan tinju antara Paris Pernandes melawan Edy Boxing di HW Sport Night (HSN) Bali Vol. 8, Minggu (10/8/2025), sukses mencuri perhatian publik. Paris Pernandes berhasil menumbangkan Edy Boxing di ronde kedua.
Pertandingan Paris Pernandes vs Edy Boxing digelar di Atlas Super Club, Bali. Duel ini menjadi sorotan karena tensi panas yang sudah terasa jauh dari sebelum keduanya naik ring.
Edy Boxing dikenal “bermulut besar” dan sempat yakin bisa menumbangkan Paris Pernandes. Bahkan Edy Boxing menjatuhkan topi dan mencekik wajah Paris Pernandes saat face-off.
Baca Juga: Edy Boxing Pantasnya Jadi Pelawak Usai Di-TKO Paris Pernandes
Dalam pertandingan itu Paris Pernandis menang TKO ketika wasit menghentikan laga ketika Edy Boxing dihajar habis-habisan di ronde 2. Lalu apa perbedaannya TKO dengan menang KO?
TKO
Paris Pernandes menang TKO lawan Edy Boxing. (IG @parispernandes_)
Baca Juga: Biodata dan Agama Edy Boxing, Petinju yang Berani Cekik Paris Pernandes Sebelum Naik Ring
TKO merupakan kepanjangan dari Technical Knockout. TKO terjadi ketika wasit menghentikan pertandingan karena petinju tidak dapat melanjutkan pertarungan secara efektif karena cedera atau kelelahan, meskipun masih mungkin berdiri.
Berikut kondisi pertandingan untuk TKO:
- Wasit menghentikan pertandingan sebelum hitungan 10 karena berbagai alasan, meskipun petinju mungkin masih berdiri
- Alasan penghentian bisa karena: 1. Petinju mengalami cedera serius dan tidak bisa melanjutkan pertarungan dengan aman. 2. Petinju dipukuli habis-habisan tanpa bisa membalas.
- Dokter ring memutuskan bahwa petinju tidak boleh melanjutkan karena alasan medis
- Pelatih petinju melempar handuk ke dalam ring, menandakan bahwa petinju menyerah
- TKO menunjukkan bahwa wasit, dokter, atau salah satu tim menilai bahwa petinjunya tidak dalam kondisi yang aman untuk melanjutkan pertandingan.
KO
Paris Pernandes menang TKO lawan Edy Boxing. (IG @parispernandes_)
KO merupakan kepanjangan Knockout. KO terjadi ketika seorang petinju tidak bisa bangkit lagi setelah dijatuhkan hingga wasit menghitung sampai 10.
Berikut kondisi pertandingan untuk KO:
- Petinju jatuh ke kanvas (lantai ring) dan tidak bisa berdiri sendiri dalam waktu 10 detik
- Wasit mulai menghitung dari 1 (satu) hingga 10 biasanya ditunjukkan dengan jari
- Jika petinju tidak bisa berdiri sebelum hitungan 10, maka dinyatakan KO
- Menang KO dianggap lebih dramatis. KO dianggap sebagai kemenangan mutlak karena menunjukkan bahwa petinju lawan tidak mampu melanjutkan pertarungan karena pukulan telak