Perluasan Akses Pendidikan Gratis di Jateng: Puluhan Ribu Siswa Miskin Diterima Masuk SMA/SMK Negeri
Jawa Tengah
.jpg)
Dalam penerimaan SPMB (Seleksi Penerimaan Siswa Baru) Jawa Tengah 2025, perhatian khusus diberikan kepada calon siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Terlihat dari cukup banyaknya siswa miskin berhasil tembus sekolah negeri melaui jalur afirmasi. Untuk Tingkat SMA/SMK, jumlah siswa miskin yang diterima di negeri capai 70 ribu siswa. Sedang 2.460 siswa masuk swasta yang menjadi mitra Pemda.
“Pemprov Jateng lakukan intervensi pada siswa yang berada di wilayah miskin ekstrem. Kualifikasi (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) P1, P2 dan P3 dihabiskan semuanya,” kata Ahmad Luthfi, dilansir Humas Jateng.
Namun, upaya itu diakuinya tak mudah lantaran ada sebagian daerah yang memiliki budaya kerja setelah lulus SMP. Maka, Pemprov Jateng terus memberikan edukasi bahwa pendidikan dasar hingga jenjang SMA/SMK harus ditempuh. Terlebih, ada program sekolah gratis.
Perluasan Akses Pendidikan Gratis Gandeng Swasta
Foto: Humas Jateng
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Sadimin mengatakan, upaya Pemprov Jateng memperluas akses pendidikan gratis bagi siswa miskin pada tahun ini, dengan menggandeng sekolah swasta melalui program kemitraan.
Tahun ini sebenarnya ada 5.040 kuota yang disediakan, namun yang terdaftar melalui program tersebut hanya 2.460 siswa di SMA/SMK swasta yang menjadi mitra. Bukannya calon siswa tak tertarik, namun ada kendala setelah diteliti di lapangan.Di antaranya adalah jarak sekolah dengan rumah calon siswa yang relatif jauh.
Foto: Humas Jateng
“Jarak tempuh jadi pertimbangan. Mereka akhirnya tetap bersekolah di swasta reguler,” kata Sadimin.
Bagi sekolah swasta kemitraan yang mendapatkan sedikit siswa, maka akan dilakukan evaluasi, termasuk sekolah yang sama sekali tak mendapatkan siswa kemitraan alias nol pendaftar.***