Asal Usul Ekuatorial Rossby yang Dituding Jadi Penyebab Banjir Bali
Metropolitan

Gelombang Ekuatorial Rossby dituding menjadi penyebab utama banjir ekstrem yang melanda Bali pada awal September 2025.
Fenomena ini memicu pertumbuhan awan konvektif secara masif yang menghasilkan hujan sangat lebat dalam waktu singkat, ibarat menumpahkan curah hujan untuk sebulan dalam sehari.
BMKG dan BNPB menjelaskan bahwa gelombang ini merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator akibat rotasi bumi dan gaya Coriolis, dan saat aktif sangat berpengaruh terhadap pola cuaca serta intensitas hujan di wilayah tropis seperti Bali.
Baca Juga: Mulai Hari ini, Pelita Air Layani Penerbangan Jakarta-Bali
Apa Itu Ekuatorial Rossby?
Tangkapan layar banjir Bali. [Istimewa]
Gelombang ekuatorial Rossby adalah fenomena atmosfer yang terjadi di sekitar khatulistiwa dan bergerak ke arah barat.
Baca Juga: Satu Tarikan Nafas Maxime Bouttier Ucap Ijab Kabul Pernikahan dengan Luna Maya, Sah Jadi Suami Istri
Gelombang ini terbentuk karena interaksi antara rotasi bumi (efek Coriolis) dan gradien tekanan udara. Gelombang ini menyebabkan gangguan pada angin zonal di permukaan dan sering dikaitkan dengan peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan lebat, terutama di wilayah ekuator seperti Bali.
Gelombang ini juga dikenal sebagai gelombang planet dan berperan penting dalam membentuk pola cuaca dan iklim.
Gelombang ekuatorial Rossby biasanya bergerak lambat dari barat ke timur dengan periode sekitar 4-5 hari dan panjang gelombang horizontal sekitar 10.000 km.
Saat gelombang ini aktif, kondisi kelembapan udara tinggi dan suhu permukaan laut hangat dapat memperkuat potensi hujan lebat hingga menyebabkan banjir.
Fenomena ini sering dikaitkan dengan cuaca ekstrem di wilayah tropis dan ekuatorial Indonesia.
Asal Usul Gelombang Ekuatorial Rossby
Ilustrasi cuaca ekstrem. [Pexels]
Gelombang ekuatorial Rossby berasal dari fenomena gelombang atmosfer yang pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan meteorologi Swedia, Carl-Gustaf Rossby, pada tahun 1930-an.
Gelombang ini terbentuk akibat interaksi antara rotasi bumi yang menghasilkan efek Coriolis dan gradien tekanan udara di atmosfer.
Efek Coriolis ini menyebabkan gelombang hanya dapat menjalar ke arah barat dengan panjang gelombang ribuan kilometer.
Selain itu, gelombang Rossby di ekuator dapat terbentuk dari pantulan balik gelombang Kelvin yang menabrak daratan, misalnya Pulau Sumatra, dan gelombang tersebut kemudian membentuk gelombang Rossby yang terperangkap di sekitar ekuator.
Gelombang ini juga dipengaruhi oleh kombinasi angin zonal (timur-barat) di ekuator dan pola angin lain yang menciptakan antisiklon kuat di lautan terbuka.
Gelombang Rossby adalah gelombang planet yang sangat penting dalam dinamika atmosfer dan lautan karena mempengaruhi pola cuaca global khususnya di wilayah tropis dan ekuatorial.
Sumbernya adalah efek rotasi bumi, kombinasi angin, dan interaksi gelombang laut dan atmosfer di sekitar garis khatulistiwa.