Persaingan Dunia Kerja Makin Ketat, Pemprov Riau Dorong Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja Lokal
Riau

Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen terus mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja local. Apalagi di saat ini kondisi dunia kerja penuh tantangan, ketidakpastian global dan perkembangan teknologi yang pesat.
Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal hingga ketidaksesuaian antara sistem pendidikan dengan kebutuhan industry, merupakan tantangan yang tidak mudah.
"Tantangan kita ke depan tidak ringan. Kita hidup dalam era yang penuh dengan ketidakpastian, di mana ancaman PHK massal menghantui. Kita tidak ingin ada peningkatan pengangguran terbuka maupun ketidaksesuaian antara pendidikan dan kebutuhan dunia kerja," kata Gubri Abdul Wahid dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day)di PTPN IV (Regional III), Pekanbaru, Kamis (01/05/2025), dilansir mediacenter.riau
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Hari Ini 23 Mobil Dinas Dilelang, Ada Pajero Sport Harga Rp202,5 Juta
Dijelaskan, isu tersebut semakin krusial di tengah derasnya arus digitalisasi dan revolusi industri 4.0 yang kini telah bergeser ke era 5.0. Untuk menjawab tantangan tersebut, ia berkomitmen untuk memperkuat pelatihan kerja berbasis teknologi, mendorong pendidikan vokasi, kewirausahaan, serta memastikan regulasi yang adil bagi seluruh pelaku hubungan industrial.
"Melalui peringatan May Day ini, Pemprov Riau ingin menegaskan bahwa kesejahteraan pekerja bukan hanya target sektoral, tetapi bagian integral dari misi pembangunan daerah yang inklusif," ujarnya.
"Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Riau terus berkomitmen untuk meningkatkan pelatihan kerja berbasis teknologi, mendorong pendidikan vokasi dan kewirausahaan, serta memastikan regulasi yang adil bagi seluruh pelaku hubungan industrial," jelasnya.
Baca Juga: Tahun Ini akan Dibangun 305 Unit RLH Masyarakat tak Mampu di Riau
Ia menegaskan bahwa penguatan kompetensi tenaga kerja lokal, penciptaan lapangan kerja baru, serta perlindungan hak-hak buruh akan menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan strategis di tingkat daerah. Dengan berbagai program tersebut, ia berharap mampu menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang berdaya saing dan menjamin kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.
"May Day is Collaboration Day artinya kita berkolaborasi dengan buruh bahwa mereka adalah sebagai subjek dari sebuah produktivitas ekonomi. Maka kita memandang mereka adalah perlu, tanpa buruh tak ada kesejahteraan jadi oleh karena itu kesejahteraan ini juga harus terikut dengan buruhnya," tegasnya.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, mengapresiasi Gubri Abdul Wahid yang telah melakukan dialog damai dan kolaborasi bersama para buruh dan serikat pekerja. Menurutnya, ini dapat menjadi langkah kemajuan pembangunan di Provinsi Riau.
"Pada prinsipnya, pelaksanaan May Day hari ini dapat dilaksanakan dengan baik. Insya Allah Pak Gubernur dan kita semua jajaran Forkopimda juga akan terus mendengarkan aspirasi, dan saling berdiskusi, berdialektika, melakukan diskursus. Karena dengan diskursus dan diskusi, akan muncul satu sintesa yang bagus untuk membangun negeri Melayu ini." pungkasnya.***