Pesan Paus Fransiskus di Minggu Paskah yang Dirayakan Hari Ini
Nasional

Umat Katolik seluruh dunia menjalani Pekan Suci, dimulai pada Minggu Palma (13/4) dan berpuncak pada hari ini Minggu Paskah (20/4).
Dua hari pada pekan tersebut di Indonesia menjadi hari libur nasional khususnya untuk umat Nasrani yaitu pada 18 April sebagai hari Wafat Yesus Kristus atau Jumat Agung dan pada 20 April sebagai Kebangkitan Yesus Kristus atau Minggu Paskah.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus bersama umat merayakan Paskah di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Baca Juga: Paus Fransiskus Kembali ke Vatikan Setelah 40 Hari Dirawat di Rumah Sakit
Dalam pesannya pada Minggu Paskah, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa Kristus telah menumbukan cahaya kecil dalam hati manusia dan umat senantiasa membuatnya tetap bersinar terang.
"Kristus telah menaklukkan dosa dan menghancurkan kematian, namun kuasa Kebangkitan-Nya masih terus digenapi dalam sejarah duniawi kita. Seperti benih cahaya kecil, penggenapan itu telah dipercayakan kepada kita, untuk melindunginya dan membuatnya tumbuh," kata Paus seperti dibagikan di media sosial resminya.
Rangkaian Pekan Suci
Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Jerome Kurnia Syok: Paus Simbol Agama Katolik
Pekan Suci diawali dengan Minggu Palma, yang mempertemukan nubuat tentang kemuliaan Kristus sebagai Raja dengan pengumuman tentang penderitaan-Nya. Pada Minggu Palma, umat Kristiani mengenang kedatangan Yesus ke Yerusalem yang disambut dengan meriah, dilambangkan dengan lambaian daun palma.
Peristiwa tersebut dirayakan melalui perarakan daun palma, sementara kesengsaraan Kristus direfleksikan dalam pembacaan Kisah Sengsara saat Ekaristi. Kemeriahan ini akan berakhir dengan mengenang peristiwa sengsara dan penyaliban seorang “Raja”.
Bagi umat Kristiani, Yesus adalah Raja semesta alam, bukan dalam pengertian kekuasaan duniawi, melainkan sebagai Pencipta dan Penebus. Teologi Katolik mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia (Yoh. 1:1-3; Kol 1:15-17), melalui-Nya segala sesuatu diciptakan dan di dalam Dia segala sesuatu beroleh kehidupan.
Beberapa hari kemudian, umat Kristiani merayakan inti dari karya Penebusan melalui Tri Hari Paskah, yang meliputi Misa Sore Perjamuan Terakhir pada Kamis Putih, Jumat Agung, dan Vigili Paskah hingga Minggu Paskah. Rangkaian perayaan selama tiga hari ini memperingati penyaliban, pemakaman, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kamis Putih
Kamis Putih merupakan momen mengenang Perjamuan Malam Terakhir, saat Yesus menginstitusikan Sakramen Ekaristi dan Sakramen Imamat, serta memberikan perintah tentang cinta persaudaraan. Injil pada Kamis Putih (Yoh. 13:1-15) meneladankan kasih melalui tindakan membasuh kaki para murid.
Yesus bersabda, "Jikalau Aku Tuhan dan Gurumu membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki."
Jumat Agung
Lalu Jumat Agung, Gereja merenungkan penderitaan Yesus Kristus, mempelainya Gereja, menghormati Salib-Nya, mengenang kelahiran Gereja dari lambung Kristus kala berada di kayu salib, dan mendoakan keselamatan seluruh dunia.
Penghormatan Salib Kristus menjadi inti perayaan ini, bukan sebagai penyembahan berhala, melainkan sebagai pengakuan atas pengorbanan Yesus yang mengubah salib menjadi simbol kemenangan atas dosa dan maut, untuk keselamatan manusia dan pembaruan seluruh ciptaan (Rom 8:19-23). Martabat manusia dan seluruh ciptaan dipulihkan kembali.
Sabtu Suci
Sabtu Suci atau Malam Paskah adalah momen mengenang Yesus turun ke tempat penantian, dunia orang mati, beristirahat setelah menyelesaikan misi penebusan-Nya. Pada malam ini, Gereja berjaga dalam doa, menantikan kebangkitan Tuhan.
Minggu Paskah
Minggu Paskah merayakan kebangkitan Kristus dari alam maut. Perayaan ini bukan sekadar peringatan, melainkan penegasan bahwa umat Kristiani telah dibebaskan dari dosa dan dipanggil untuk bangkit menuju hidup baru, menjadi saksi Injil dan kehidupan kekal bersama Tuhan. Bangkit untuk mewartakan kebangkitan Kristus dalam bentuk cinta kemanusiaan dan perawatan bumi.