Petinggi Gerindra Dengar Ada Menteri Kurang Seirama dengan Presiden Prabowo, Siapa?
Politik

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku mendengar ada menteri Kabinet Merah Putih yang kinerjanya kurang seirama dengan Presiden Prabowo Subianto.
Namun dia belum mengetahui persis sosok menteri yang dimaksud.
Dasco mengatakan bahwa Presiden Prabowo ingin berbuat kebaikan untuk kesejahteraan rakyat dengan menunaikan janji kampanyenya dan visi Astacita.
Baca Juga: Prabowo Lantik 48 Menteri, Negara Habis Segini Untuk Gaji Mereka
"Nah memang saya ada dengar keluhan sedikit sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama. Nah apakah itu yang dimaksud, nanti kita akan lihat seperti apa demikian," kata dia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Terkait kemungkinan adanya reshuffle kabinet, Dasco menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi kinerjanya jajaran menterinya.
Terlebih, jajaran Kabinet Merah Putih telah melewati 100 hari kerja.
Baca Juga: Prabowo Larang Kadernya Gembar-gembor 2 Periode: Please, Jangan Sebut seperti Itu
"Menteri atau wamen sebelum diangkat jadi menteri itu membuat atau menandatangani pakta integritas di dalam pakta integritas itu tercantum beberapa pasal yang tentunya menjadi bahan evaluasi," ujar Dasco yang juga menjabat Wakil Ketua DPR.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memperingatkan jajaran menteri dan kepala lembaga pemerintah bakal diganti atau reshuffle jika tidak bekerja dengan benar.
"Rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi, saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan terkait reshuffle Kabinet Merah Putih selepas puncak peringatan Harlah Ke-102 NU di Jakarta, Rabu (5/2).
Dalam pidatonya di Harlah NU, Rabu malam, Kepala Negara juga kembali menekankan dirinya tak akan menoleransi pejabat negara yang main-main.
"Kami tidak akan ragu-ragu bertindak. 100 hari pertama ya. Saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel. Siapa yang dableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, itu saya akan tindak!" kata Presiden Prabowo.