FTNews – Para bos media sosial seperti Meta, X, TikTok, dan Discord menghadiri sebuah pengadilan di Washington, Amerika Serikat, Rabu (31/1). Dalam pengadilan ini, mereka menjalani persidangan mengenai kesehatan mental dan keamanan anak-anak di media sosial.
Para politisi menganggap perusahaan media sosial besar ini belum secara maksimal dalam melindungi anak-anak dari eksploitasi seksual. Sebelumnya, seorang pekerja di Instagram membocorkan kepada kongres bahwa Instagram tidak maksimal untuk melindungi anak-anak dari pelecehan seksual.
“Orang tua dan anak-anak menuntut aksi,†ungkap Senat Dick Durbin dan Lindsey Graham.
Melansir BBC, anggota legislatif Amerika Serikat sudah mengusulkan undang-undang mengenai keamanan anak-anak di dalam dunia daring. Salah satu media sosial terkenal, Snapchat, juga mendukung keputusan ini.
Para anggota legislatif ini khawatir akan banyaknya kabar mengenai foto-foto tak senonoh anak-anak tersebar luas di internet. Bahkan, termasuk foto-foto palsu yang terbuat dari artificial intelligence.
Mereka juga mengatakan bahwa adanya peningkatan jumlah gambar seperti itu. Data-data ini mereka peroleh dari pengungkap fakta dan testimoni dari penyintas pelecehan anak.
Perusahaan-perusahaan teknologi besar juga menghadapi berbagai tuntutan hukum akibat atas pendekatan mereka terhadap anak-anak dan remaja. Mereka mengatakan bahwa mereka sedang berupaya mengatasi masalah ini.
Perusahaan seperti Microsoft dan Google telah membuat alat untuk membantu dalam mengatasi permasalahan ini. Alat ini berfungsi untuk mengidentifikasi dan melapor konten tersebut ke National Center for Missing and Exploited Children di Amerika Serikat.
Beberapa media sosial pun sudah membuat beberapa perubahan untuk memerangi permasalahan ini. Seperti fitur bagi orang tua untuk mengatur akses anak-anak mereka dan menyembunyikan konten-konten yang tidak sesuai untuk anak-anak. Bahkan ada fitur yang melarang pengiriman pesan secara langsung dari orang dewasa ke anak-anak.