Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan
Teknologi

FTNews - Seorang bocah berumur 13 tahun asal temukan sebuah bebek karet di sebuah pantai di Pulau Stronsay, di Skotlandia. Bocah bernama Filip Miller ini menemukan bebek karet tersebut saat ia mengajak jalan anjingnya.
Miller pun membawa bebek karet tersebut ke rumahnya dan melaporkan temuan tersebut kepada ibunya, Marion. Namun, Marion menyadari ada sebuah tulisan pada mainan tersebut tersebut.
Ternyata, mainan yang Miller bawa pulang merupakan bagian dari 150 ribu bebek karet kuning dari acara amal World Duck Race Ireland pada bulan Juni 2006 lalu.
Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening
Melansir NY Post, pelepasan ribuan bebek karet tersebut berasal dari Sungai Liffey, Dublin, Irlandia. Setelah pelepasannya di Jembatan Millennium, rombongan bebek-bebek ini seharusnya berenang hingga satu kilometer dan melewati lima jembatan.
Bebek karet berumur 18 tahun yang Filip Miller temukan. Foto: SWNS
Children’s Lifeline Challenge sudah berusaha untuk mengumpulkan bebek-bebek tersebut, namun beberapa dari mereka berhasil lolos ke laut. Kini, Miller menemukan mainan tersebut sekitar 680 kilometer dari lokasi peluncurannya, 18 tahun kemudian.
Baca Juga: Waspada! Penipuan Vishing AI Bisa Meniru Suara Manusia
“Anda selalu bertanya-tanya apa ceritanya dan dari mana asalnya (bebek karet), jadi sungguh istimewa bisa mempelajari perjalanannya,†ungkap Marion.Â
“Itu juga sudah lama sekali. 18 tahun yang lalu, dan tulisannya masih utuh, dan bahkan ada nomornya,†lanjutnya.
Bukti Nyata Plastik Menjadi Penjahat Lingkungan
Ilustrasi sampah di tepi laut. Foto: canva
Saat Miller menemukan bebek karet tersebut, kondisi bebek tersebut masih bagus, hanya warnanya yang kuning sudah memudar dan menjadi warna putih. Padahal, umur dari bebek karet ini sudah hampir mencapai 18 tahun.
Tentu, ini menjadi permasalahan yang besar bagi lingkungan, terutama di laut.Â
Bebek karet ini terbuat dari material bernama plastik vinil. Pasalnya, plastik merupakan salah satu bahan yang memerlukan waktu yang sangat panjang untuk terurai.
Berdasarkan penelitian dari The Ocean Cleanup, mengatakan bahwa sampah-sampah plastik yang tersebar di lautan, umurnya mencapai 50 tahun.Â
Bahkan, di lautan terdapat sebuah pulau yang terbentuk dari sampah, membentang hingga 1,6 juta kilometer (km) persegi. Perkiraannya, sampah tersebut mencapai bobot 129 ribu ton pada tahun 2018.
Keberadaan sampah di laut ini tentu merusak ekosistem yang sudah ada. Sampah-sampah ini dapat melukai bahkan membunuh ikan, burung, dan biota laut lainnya yang memakan atau terjerat pada sampah tersebut.