Piala Dunia U-17: Kiat Kaledonia Baru Bentuk Pemain Muda

Forumterkininews.id, Jakarta – Dari 24 peserta Piala Dunia U-17 di Indonesia ada satu negara yang tercatat paling muda sebagai anggota Badan Sepakbola Dunia (FIFA).  Bukan hanya itu, dari seluruh peserta Piala Dunia U-17, tim ini adalah negara yang peringkat FIFA-nya paling rendah, yakni 162.

Kaledonia Baru. Ya, itulah negara itu. Sebuah negara yang berada di bawah wilayah Prancis. Tepatnya, terletak di sub-benua Melanesia di Samudra Pasifik sebelah barat daya. Sebuah negara kepulauan seluas 18,575 kilometer persegi di Samudera Pasifik.

Lalu, bagaimana sepakbola Kaledonia Baru berkembang? Bagaimana pula mereka menyiapkan diri untuk lolos ke Piala Dunia U-17?

Kaledonia Baru tergabung dalam Konfedarasi Sepakbola Oseania (OCF). Negara itu menjadi anggota FIFA sejak 2004. Relatif masih baru jika menilik Indonesia yang bergabung dengan FIFA sejak 1952.

Tak heran jika untuk urusan sepakbola Kaledonia Baru pun relatif baru. Namun, jika menyimak  masa depannya, negara ini tampak memperlihatkan perkembangan dan kemajuan yang mencerahkan.

Setelah mengikuti Piala Dunia U-17  di India pada 2017 – turnamen FIFA pertama di mana Kaledonia Baru berhasil lolos – mereka bersiap untuk kembali bersaing  di Indonesia 2023. Mereka berada dalam persaingan Grup C, di mana bercokol juara bertahan Brasil, Inggris, dan Iran. Lawan pertama Kaledonia Baru adalah Inggris, juara 2017, pada 11 November di Jakarta International Stadium (JIS).

Berkembang Pesat

Perkembangan sepakbola di Kaledonia Baru terbilang sangat pesat. Pembinaan pemain-pemain muda berjalan dengan baik. Karenanya tak heran jika mereka lebih siap jika membandingkan dengan enam tahun lalu saat mereka lolos pertama kalinya ke Piala Dunia U-17.

Berkat investasi besar yang mereka tanam dalam pengembangan sepakbola di Kaledonia Baru, khususnya infrastruktur, perlahan-lahan Kaledonia Baru mulai menuai hasilnya. Hasil ini tentu tak lepas dari dukungan finansial dan teknis dari FIFA dan OFC. Sebuah sekolah sepakbola berdiri pada 2022 lalu, yakni akademi sepakbola FCF (Federasi Sepakbola Kaledonia).

Tujuan berdirinya FCF, tidak lain adalah untuk menemukan para pemain potensial terbaik di Kaledonia Baru, yang kemudian menjalani program pengembangan bakat. Mereka menyasar pada -pemain pemain muda berusia 12 tahun.

Delapan puluh persen pemain tim U-17 Kaledonia Baru saat ini berasal dari akademi ini, yang telah membuktikan kemampuannya. Yang menarik, tidak terpaku pada pengembangan sepakbola laki-laki, melainkan juga perempuan.

“Akademi ini didirikan sebagai respons terhadap keinginan Federasi untuk membangun jalur menuju keunggulan bagi para pemain Kaledonia Baru,” jelas Dominique Wacalie, Direktur Teknik Federasi Sepakbola Kaledonia Baru, mengutip laman resmi FIFA.

“Akademi ini muncul bersamaan dengan FCF. mendaftar ke Skema Pengembangan Bakat FIFA,” Dominique melanjutkan.

BACA JUGA:   Piala FA: City ke Final Usai Hajar Sheffield

Dominique mengakui bahwa salah satu faktor pendorong yang makin memperkuat tekad mereka membangun sepakbola, adalah keberhasilan pertama kalinya tim U-17 lolos ke Piala Dunia di India 2017.

“Itulah yang memperkuat tekad FCF untuk lebih sering lolos ke Piala Dunia U-17 dan U-20 baik untuk putra maupun putri,” katanya.

Christian Karembeu, mantan pemain timnas Prancis asal Kaledonia Baru. (Foto: FIFA)

Tidak Hanya Fokus pada Sepakbola

Sepakbola memamg menjadi bagian utama dari FCF, Namun keliru jika menganggap sekolah elit ini hanya berfokus pada sepakbola semata. FCF juga mendukung anak-anak berbakat sepanjang karier sekolah mereka.

FCF bekerja sama dengan sekolah menengah Do Kamo, yang dimotori mantan pemain timnas Prancis, Christian Karembeu.  Pemain yang ikut membawa Prancis meraih juara dunia 1998 itu ditunjuk sebagai pelindung akademi. Belum lama ini, Karembeu yang lahir di Kaledonia Baru, mengunjungi anak didiknya.

“Do Kamo telah menyediakan platform bagi mereka yang bercita-cita mencapai level tertinggi, namun hal ini memerlukan banyak kerja keras dan kesabaran juga,” jelas Karembeu.

“Inisiatif pribadi juga tidak boleh diremehkan. Setiap orang itu unik. Mereka memiliki bakatnya masing-masing, dan terserah pada mereka untuk memanfaatkannya sebaik mungkin. Anda harus selalu memiliki target yang lebih tinggi. Itulah satu-satunya cara untuk memenangkan trofi,” kata Karembeu, pemain yang pernah berkiprah di Real Madrid.

Pastinya, apa yang disampaikan Karembeu diterima dengan antusias. Federasi Sepakbola Kaledonia Baru pun tak mau cepat puas.  Buktinya, untuk terus meningkatkan kemajuan FCF, mereka baru-baru ini menerapkan skema Pengembangan Bakat FIFA yang membantu asosiasi anggota untuk mencapai potensi mereka. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap bakat dapat diidentifikasi dan dikembangkan.

Sebagai bagian dari proyek ini, 25 asosiasi anggota di seluruh dunia akan mendapatkan manfaat dari layanan pelatih bakat selama dua tahun. Kaledonia Baru adalah salah satu negara yang beruntung.

“Kami ingin melatih pemain-pemain papan atas di negara-negara anggota dengan potensi perkembangan yang signifikan. Banyak anak di seluruh dunia tidak memiliki kesempatan  mengembangkan bakat mereka, dan kualitas pekerjaan kami dapat membantu memperbaiki hal tersebut,” jelas Arsene Wenger, Ketua Bidang Perkembangan Sepakbola Global FIFA.

“Dengan menempatkan para pelatih untuk bekerja secara langsung dengan asosiasi anggota, kami yakin kami dapat meningkatkan lingkungan kinerja tinggi di setiap negara dan memberikan lebih banyak peluang bagi para talenta,” timpal Patricia Gonzalez, Ketua Tim  Pemandu Bakat FIFA.

Dengan akademi-akademi elite dan upaya yang akan mendukungnya selama beberapa bulan mendatang, Kaledonia Baru telah memberikan sarana untuk memenuhi ambisi luhurnya.

“Sudah saatnya Christian Karembeu baru muncul,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino saat peresmian markas baru FCF, Agustus lalu.

 

Artikel Terkait

Mengenal Lebih Jauh Olahraga Padel

FT News - Olahraga Padel memang masih asing di...

Viral Plafon Venue Menembak PON XXI Ambruk, Menpora: Akibat Cuaca Buruk

FT News - Kebobrokan kembali muncul dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga...

Anggaran Penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024 Mencapai 3,94 triliun

FT News - Anggaran penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024...

Viral Atap Venue PON Cabor Menembak Ambruk, Warganet: Udah Gak Beres Ini!!

FT News - Video peristiwa ambruknya bangunan venue cabang...