Pj Gubernur DKI Jakarta Tandatangani Kesepakatan Pembangunan MRT dengan Pemprov Jawa Barat
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menandatangani kesepakatan itu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto di Gedung Sate, Bandung. Penandatanganan ini terkait pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) fase satu rute Tomang Barat hingga Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat.
"Sekali lagi itu untuk siapa? Untuk Pemda DKI, Pemda Jabar, untuk Kota Bekasi dan seluruh masyarakat yang membutuhkan MRT atau perkeretaapian ini yang harus segera kami atasi, siapa yang bermanfaat," kata Heru.
Heru dan Ridwan Kamil belum memberikan detail pembiayaan untuk pembangunan proyek strategis itu. Namun, Heru menyebutkan, pembiayaan salah satunya bersumber dari pinjaman Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
Baca Juga: Gerak Cepat! Pria Diduga Begal Bersajam di Tol Tangerang Diamankan
"Loan (pinjaman) pemerintah pusat, Pemda DKI dengan JICA," kata Heru.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belum memberikan detail anggaran karena sedang dalam pembahasan. Namun dipastikan pemerintah daerah baik Pemprov DKI, Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi akan berkontribusi.
"Angkanya belum bisa kami sampaikan karena masih dalam proses pemilihan lokasi yang nanti berkonsekuensi pada anggaran," katanya.
Baca Juga: Begini Kronologis Perampokan Uang Rp80 Juta Milik Nasabah Bank di Bekasi
Dukungan Dua Provinsi
Sementara itu, bentuk dukungan yang disepakati dua provinsi itu di antaranya menyiapkan dokumen penunjukan lokasi untuk memastikan legalitas dari pembangunan MRT dari Jakarta ke Kota Bekasi itu.
Selain itu, peran dari pemerintah daerah untuk pembebasan lahan berjalan sesuai target. Namun, hingga saat ini pembebasan lahan dalam proses karena yang baru disepakati adalah trase.
"Kami baru sepakati terkait trasenya. Rutenya melalui mana itu kami bahas," katanya.
Ada opsi karena jarak dari perbatasan DKI ke Kota Bekasi harus disediakan deponya. "Deponya sedang dalam alternatif mana yang paling memadai dan tersedia lahannya," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, pembangunan MRT Timur-Barat dari Balaraja di Provinsi Banten-Cikarang di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sepanjang 84,10 kilometer (km).
Ia menyebutkan, proyek itu mendapat dukungan pembiayaan dari Jepang sebagai investor utama senilai Rp160 triliun.
Proyek MRT Timur-Barat terbagi menjadi dua fase, yakni Fase sat6u yang mencakup area DKI Jakarta dan Fase Dua yang meliputi Banten dan Jawa Barat dengan rencana penyediaan tiga depo operasional di MRT Timur-Barat. Sedangkan estimasi penumpang mencapai 1,2 juta per hari.
Adapun Fase satu akan terbagi menjadi tingkatan satu sepanjang 24,52 kilometer. Proyek ini akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria. Sedangkan tingkatan dua sepanjang 9,23 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.
Fase Satu MRT Timur-Barat diharapkan dapat beroperasi pada 2031. Kemudian Fase Dua, yakni di Banten sepanjang 29,99 kilometer yang melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja.
Sedangkan di Jawa Barat sepanjang 20,43 kilometer yang akan melalui Medan Satria-Cikarang. "Fase Dua diharapkan akan beroperasi di tahun 2033," kata Airlangga, Sabtu (21/1).