Profil Brimob, Satuan Polri yang Anggotanya Lindas Affan Kurniawan

Nasional

Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:21 WIB
Profil Brimob, Satuan Polri yang Anggotanya Lindas Affan Kurniawan
Brimob saat menjaga demo di Medan, Sumut.(Instagram @humaskorpsbrimob)

Secara internasional, Korps Brimob dikategorikan sebagai "Police Tactical Unit" atau unit taktis kepolisian. Operasionalnya sekelas satuan SWAT, bersama dengan Densus 88 dan Gegana.

Korps Brimob sendiri terbagi menjadi dua cabang utama, yakni Gegana dan Pelopor. Gegana memiliki spesialisasi dalam penjinakan bom, penanganan ancaman KBR (kimia, biologi, radioaktif), serta misi anti-teror dan intelijen.

Sementara itu, Pelopor lebih difokuskan pada operasi bersifat paramiliter seperti pengendalian huru-hara, SAR, pengamanan objek vital, hingga operasi gerilya dan anti-gerilya. Kedua cabang ini sama-sama memiliki kemampuan taktis tinggi untuk mendukung operasi kepolisian umum.

Penamaan Brimob

Pasukan Brimob saat menjaga demo di Medan. (Instagram @humaskorpsbrimob)Pasukan Brimob saat menjaga demo di Medan. (Instagram @humaskorpsbrimob)

Pada tanggal 14 November 1945, seluruh kesatuan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Istimewa, dan Pasukan Polisi Istimewa dilebur menjadi Mobile Brigade (Mobrig). Pembentukan Mobrig diprakarsai oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir.

Mobbrig resmi berganti nama menjadi Korps Brigade Mobile atau Brimob pada 14 November 1961. Hal ini berdasarkan surat perintah Menteri Kepala Kepolisian Negara No. Pol. 23/61 dan ditetapkan langsung oleh Presiden Soekarno bersamaan dengan pemberian Pataka Nugraha Sakanti Yana Utama.

Brimob tercatat pernah terlibat dalam berbagai peristiwa penting, seperti Konfrontasi dengan Malaysia pada 1963 dan operasi aneksasi Timor Timur pada 1975. Saat ini, Brimob memiliki sekitar 30.000 personel yang ditempatkan di Mako Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, serta di bawah kepolisian daerah di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1981, Brimob membentuk unit baru bernama Penjinak Bahan Peledak (Jihandak). Unit ini memiliki spesialisasi dalam menangani ancaman peledak yang berbahaya bagi masyarakat maupun aparat.

Sejak tahun 1992, Brimob diorganisasikan ke dalam kesatuan-kesatuan dengan kekuatan sekitar 12.000 personel. Fungsi utamanya adalah menanggulangi situasi darurat, membantu kepolisian kewilayahan, serta menghadapi tindak kejahatan bersenjata dengan intensitas tinggi.

Selain itu, Brimob juga memiliki Pasukan Anti Huru-Hara (PHH) yang mendapatkan pelatihan khusus sejak peristiwa Mei 1998. Tidak hanya itu, beberapa elemen Brimob juga dilatih untuk operasi lintas udara serta dibekali kemampuan SAR (search and rescue).

1 2 Tampilkan Semua
Tag affan kurniawan brimob rantis brimob profil brimob

Terkini