Profil dan Perjalanan Karir OM Lorenza dari Sukoharjo, Sukses Bangkitkan Dangdut Jadul
Orkes Melayu (OM) Lorenza, grup dangdut asal Sukoharjo, Jawa Tengah, menjadi fenomena viral berkat konsep musik retro yang menghidupkan kembali lagu-lagu lawas era 1970-1990-an.
Ciri khas OM Lorenza terletak pada gaya berpakaian para personelnya yang mengenakan kostum vintage seperti celana cutbray, kemeja, dasi, sepatu pantofel lawas, topi klasik, dan kacamata tebal.
Para penontonnya pun tak jarang mengenakan pakaian retro khas tahun 90-an. Dalam satu penampilan berdurasi 3-4 jam, mereka dapat membawakan 20-25 lagu dangdut klasik.
Baca Juga: Pelantun “Bukan Pengemis Cinta†Jhonny Iskandar Tutup Usia
Lantas seperti apa profil dan perjalanan karir OM Lorenza, berikut ulasan FT News.
Berdiri di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, grup ini awalnya tampil di acara hajatan dengan membawakan musik koplo seperti umumnya orkes melayu.
Pandemi COVID-19 menjadi titik balik saat mereka mulai bereksperimen dengan lagu-lagu dangdut klasik secara iseng.
Baca Juga: Viral Lagu Dangdut 'Ayo Sayang Culik Aku Dong' Hits di Thailand
Awal 2023, mereka konsisten mengunggah video cover lagu lawas ke media sosial. Respons positif warganet membuat mereka total beralih ke genre retro dengan aransemen autentik. Kini OM Lorenza memiliki 10 personel tetap termasuk 4 vokalis dan 1 MC.
Ciri Khas Pertunjukan
- Musik: Membawakan 20-25 lagu klasik seperti 'Begadang' (Rhoma Irama), 'Tambal Ban', dan 'Kejamnya Ibu Tiri' dalam setiap penampilan 3-4 jam.
- Kostum: Menggunakan pakaian retro seperti kemeja berdasi panjang, celana cutbray, fedora, dan kacamata hitam besar.
- Interaksi: Menciptakan atmosfer nostalgia dengan mengajak penonton berjoget ala 80-an sambil bernyanyi bersama.
Dampak dan Popularitas
Keputusan menghidupkan kembali dangdut lawas berbuah manis. OM Lorenza kini dijuluki "Penyelamat Dangdut Klasik" karena berhasil menarik minat generasi muda terhadap musik era 70-90-an.
Jadwal manggung mereka padat hingga harus menolak tawaran acara, dengan wilayah tur mencakup Jepara, Kudus, dan Pati.
Fenomena ini membuktikan musik berkualitas tak lekang waktu. OM Lorenza tidak hanya menghibur, tapi juga melestarikan warisan musik dangdut Indonesia melalui pendekatan kreatif yang menyatukan lintas generasi.