Profil Dokter Irma Fitriasari, Rumahnya Diserang Massa di Indramayu
Kades tersebut marah-marah bahkan memukul spion mobil sang dokter.
"Bu ini tuh peraturan, jangan mentang-mentang kamu dokter ya," tulis dokter Irma mengulangi kata-kata oknum Kades tersebut.
Rumah Diserang Massa
Kendati keributan sempat dilerai panitia lain, kejadian berlanjut setibanya sang dokter tiba di rumahnya.
Sejumlah massa mulai berteriak dan melempari botol bekas air mineral ke arah kediamannya.
Sontak, dokter Irma segera menghubungi suaminya. Setibanya di rumah, suami dokter Irma diadang dan dikeroyok oleh sejumlah orang hingga mengalami luka di wajah.
Dua pegawai dokter Irma juga turut menjadi korban penganiayaan.
Lima Orang Diamankan
Lima terduga pelaku pengeroyokan suami dokter Irma Fitriasari di Indramayu, diamankan polisi. [Instagram]Sementara itu, Satreskrim Polres Indramayu mengamankan lima orang terkait pengeroyokan terhadap suami dokter Irma Fitriasari.
"Dari hasil pemeriksaan awal dan bukti yang dikumpulkan, kami telah mengamankan lima orang terduga pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut," ujar Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Muchammad Arwin Bachar, Minggu (26/10/2025).
Bupati Lucky Hakim Turun Tangan
Bupati Indramayu Lucky Hakim turun tangan dengan mengunjungi korban pada Minggu (26/10/2025). Ia memastikan kasus yang saat ini menjadi sorotan nasional itu sudah menemui titik terang.
"Saya hari ini datang ke Dokter Baskar dan Dokter Irma, mereka ini yang kemarin mendapat perlakuan yang tidak baik dari Kepala Desa Anjatan," ujar Lucky dilihat dari video yang diunggah di Instagram-nya, Senin (27/10).
Lucky mengaku telah berbincang dengan korban dan diceritakan kronologinya. Korban juga telah melaporkan permasalahan ini ke kepolisian.
"Kepala desanya sudah datang dan meminta (langsung). Dan maaf diterima pak dokter," ujarnya.
"Tapi di sini kami menghargai kalau misalnya ibu dokter masih terluka dan ada trauma. Apalagi ini juga menyangkut anak kecil yang juga melihat kejadian. Jadi, kami menghargai dan kami tidak bisa memaksakan ibu harus memaafkan, tidak juga," terang Lucky.
Lucky menambahkan bahwa dirinya akan mengambil langkah administrasi terkait evaluasi oknum kepala desa atau kuwu tersebut.
"Karena kalau kasus pidana terpisah. Bupati tidak bisa memenjarakan orang. Jadi, saya akan melihat dari sisi administrasinya, pelayanannya (kuwu) seperti apa, apakah baik atau buruk. Dan ini merupakan suatu pelayanan buruk. Dan si pak Kuwu sudah mengakui kesalahannya, minta maaf. Tapi Kembali proses hukum akan sama-sama kita kawal," pungkas Bupati Indramayu Lucky Hakim.