Profil Jetstar Asia, Maskapai Penerbangan yang Tutup Setelah 20 Tahun Beroperasi

Ekonomi Bisnis

Minggu, 03 Agustus 2025 | 18:19 WIB
Profil Jetstar Asia, Maskapai Penerbangan yang Tutup Setelah 20 Tahun Beroperasi
Jetstar Asia. (Instagram @jetstarasia)

Jetstar Asia mengoperasikan penerbangan terakhirnya dari Bandara Changi pada hari Kamis, 31 Juli 2025. Penerbangan itu secara simbolis mengakhiri lebih dari 20 tahun operasional maskapai berbiaya rendah yang berbasis di Singapura di bawah Qantas Group.

rb-1

Penerbangan pukul 14.55 — 3K685 ke Kuala Lumpur — menandai berakhirnya sebuah era bagi awak kabin dan staf daratnya. Namun, beberapa pegawai masih bekerja hingga akhir tahun untuk masa peralihan.

Profil Jetstar Asia

Baca Juga: Jetstar Asia Resmi Berhenti Operasi Setelah 20 Tahun Mengudara, Hari yang Berat bagi Para Karyawan

rb-3

Kru Jetstar Asia dan penumpangnya. (Instagram @ thatmomoffour)Kru Jetstar Asia dan penumpangnya. (Instagram @ thatmomoffour)Jetstar Asia adalah maskapai penerbangan berbiaya rendah Singapura yang berkantor pusat di Bandara Changi. Maskapai ini berdiri pada 19 November 2004.

Maskapai ini mengoperasikan layanan ke destinasi regional di Asia Tenggara, seperti Myanmar, Kamboja, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Maskapai ini juga melayani rute regional di Asia Timur seperti Jepang, Taiwan, dan Hong Kong.

Jetstar Asia berfungsi sebagai maskapai pengumpan utama bagi perusahaan induknya, Jetstar, yang mengangkut penumpang ke Australia. Jetstar merupakan salah satu afiliasi Jetstar di Asia, bersama Jetstar Jepang, dan mengoperasikan armada pesawat Airbus A320 sebagai anak perusahaan berbiaya rendah Qantas.

Newstar Holdings adalah perusahaan induk yang mengoperasikan dan mengelola Jetstar di Singapura. Westbrook Investments memiliki 51% saham dan Qantas 49%.

Sejarah Pendirian

Pengumuman Jetstar Asia berhenti operasi. (Instagram @jetstarasia)Pengumuman Jetstar Asia berhenti operasi. (Instagram @jetstarasia) Saat pendiriannya pada 2004 Jetstar Asia sebagai kemitraan antara Qantas (49% saham), pengusaha Singapura Tony Chew (22%) dan FF Wong (10%) serta Temasek Holdings (19%). Jetstar Asia menerima Sertifikat Operator Udara dari pemerintah Singapura pada 19 November 2004.

Jetstar membedakan diri dari para pesaingnya dengan terbang lebih jauh; ke mana pun dalam radius lima jam dari Singapura, sementara para pesaingnya terbang ke destinasi dalam radius 4 jam dari Singapura.

Jetstar kemudian mengumumkan tujuh rute ke Shanghai, Hong Kong, Taipei, Pattaya, Jakarta, Surabaya, dan Manila; rencana awal yang paling ambisius dibandingkan dengan para pesaingnya di Asia, yang akan memberinya jangkauan internasional terluas.

Pada awal pendirian Jetstar membuat gebrakan dengan penjualan tiket daring dimulai pukul 08.00 (8GMT) pada 7 Desember 2004, sehari setelah tiga rute pertama dan harga promosinya diumumkan, yaitu S$48 (HK$228) ke Hong Kong, S$88 (NT1788) ke Taipei, dan S$28 (Bht725) ke Pattaya dengan tiket sekali jalan untuk semua kursi di minggu pertama operasional saat setiap rute diluncurkan.

Jetstar terus berinovasi menggaet para penumpang hingga mampu bertahan dalam tekanan ketika pandemi COVID-19. Namun pada 11 Juni 2025, Qantas mengumumkan Jetstar Asia akan menghentikan operasinya pada 31 Juli 2025 setelah kurang lebih melayani penerbangan kurang lebih 20 tahun lamanya.

Tag jetstar asia profil jetstar asia pesawat jetstar asia

Terkini