Profil Marina Budiman, Wanita Terkaya yang Rugi Hampir Rp60 Triliiun Dalam 3 Hari
Lifestyle

Marina Budiman sedang menjadi sorotan karena mengalami kerugian sebanyak puluhan triliun dalam waktu tiga hari saja. Sosok wanita yang dijuluki sebagai wanita terkaya di Indonesia itu terombang-ambing akibat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok beberapa waktu terakhir.
Padahal, sebelumnya Marina Budiman dijuluki wanita Indonesia terkaya setelah saham perusahaannya melonjak hingga batas harian (ARA) dengan mengantongi US$7,5 miliar yang setara dengan Rp123,75 triliun.
Namun sayang, harga saham DCI Indonesia (DCII) yang tiba-tiba anjlok selama beberapa hari terakhir berimbas kepada kekayaan Marina Budiman. Dalam kurun waktu tiga hari, harta kekayaan Marina Budiman tergerus setengahnya yakni US$3,6 miliar atau setara dengan Rp60 triliun.
Baca Juga: Sering Terlibat Aktivitas Pemilu di TPS, Kini Menjabat Ketua KPU RI, Ini Profil Mochammad Afifudin
Sosok Marina Budiman yang kehilangan kekayaan hampir Rp60 triliun itu pun menjadi viral di media sosial. Dia merupakan salah satu pendiri sekaligus Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk (DCII), perusahaan pusat data terbesar di Indonesia. Berikut profil lengkap Marina Budiman:
Biodata
- Nama Lengkap: Marina Budiman
Baca Juga: Sosok Marina Budiman Curi Perhatian, Wanita Terkaya di Indonesia Miliki Harta Rp 88 Triliun
- Tanggal Lahir: 31 Desember 1960
- Usia: 64 tahun (pada 2025)
- Pendidikan: Lulusan University of Toronto, Kanada, jurusan Bachelor of Arts/Economics (1985).
- Karier Awal: Memulai karier sebagai Account Officer di Bank Bali setelah lulus kuliah.
Karier dan Prestasi
1. Pendiri Indonet (1994): Marina mendirikan Indonet, perusahaan penyedia layanan internet pertama di Indonesia.
2. PT Sigma Cipta Caraka (2000–2008): Menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO).
3. PT DCI Indonesia Tbk (DCII): Marina mendirikan DCII pada 2011, menjadikannya operator pusat data terbesar di Indonesia. Ia kini menjabat sebagai Presiden Komisaris perusahaan tersebut.
4. Kekayaan:
- Pada pertengahan Maret 2025, kekayaan bersihnya mencapai USD 7,5 miliar atau sekitar Rp123,93 triliun.
- Kekayaannya sempat turun drastis sebesar USD 3,6 miliar (Rp59,5 triliun) dalam tiga hari akibat anjloknya saham DCII.
Dalam tiga hari terakhir, kekayaan Marina Budiman mengalami penurunan besar akibat koreksi saham PT DCI Indonesia Tbk. Saham perusahaan tersebut anjlok setelah sebelumnya melonjak tajam hingga mencapai batas harian.
Koreksi ini dipengaruhi oleh volatilitas pasar saham Indonesia serta faktor global seperti kebijakan ekonomi dan perang dagang.
Faktor Penyebab Kerugian
- Volatilitas IHSG: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga 6,12 persen pada 18 Maret 2025.
- Reli Saham yang Tidak Stabil: Saham DCII sebelumnya mengalami kenaikan besar tetapi kemudian kehilangan lebih dari setengah nilainya dalam waktu singkat.
- Kepemilikan Saham Terbatas: Marina dan beberapa pemilik saham utama memegang sekitar 78 persen saham DCII, sehingga pergerakan harga sangat sensitif terhadap perubahan pasar.
Kondisi Kekayaan Terbaru
Setelah sempat turun ke USD 4,4 miliar, kekayaan Marina Budiman kembali meningkat menjadi USD 5,3 miliar atau sekitar Rp87,27 triliun per 20 Maret 2025 menurut Forbes Real Time Billionaire Index.
Marina Budiman tetap menjadi sosok inspiratif dalam dunia bisnis teknologi di Indonesia meskipun menghadapi tantangan besar akibat fluktuasi pasar saham.