Profil Titus Bonai: Legenda Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan Sesumbar Ingin Mengalahkannya

Sebuah video lawas Marselino Ferdinan kembali viral di media sosial. Video itu diambil pada 2017, ketika usianya masih sekitar 13 tahun.

Dari seragam yang ia pakai, video itu menunjukkan ketika Marselino masih berkecimpung di level grassroot.

Dalam video, pesepakbola yang juga berkarier di Oxford United ini mengaku senang bisa ikut turnamen kelompok usia grassroot yang bertajuk ‘Perang Bintang’ itu,

Baca Juga: Spasojevic Bersyukur Bisa Cetak Gol untuk Skuat Garuda

Ia mengatakan senang dan bangga karena bisa membuat orang tuanya bahagia.

Namun ada satu hal lagi yang akan membuat Marselinus kecil merasa lebih bangga, yakni jika bisa mengalahkan Titus Bonai.

“Saya senang dan bangga karena bisa membanggakan orang tua saya, terlebih kalau saya bisa mengalahkan Titus Bonai, saya lebih bangga lagi,” begitu celotehnya.

Baca Juga: Mitra Keluarga Berikan Klarifikasi Terkait Rekam Medis Pasien

Siapakah Titus Bonai yang disebut oleh Marselino Ferdinan kecil dalam video itu? Berikut ulasannya.

Titus Bonai adalah salah satu legenda Timnas Indonesia kelahiran 4 Maret 1989.

Ia merupakan putra Papua dan pernah menjadi pemain terbaik pekan ke-18 di Liga I 2019.

Titus Bonai mengenal sepak bola sejak duduk di bangku kelas IV SD.

Ketika itu ia pernah bermain sepak bola mengakai sepatu bola yang dihadiahkan seorang warga Argentina.

Namun, sepatu berharga itu hilang. Tapi Titus tidak patah arang, ia tetap semangat berlatih karena sudah kadung jatuh cinta dengan sepak bola.

Pada 2001, Titus bergabung di Akademi Persipura Youth. Hingga 2008, ia lalu Lalang di sejumlah klub sepak bola.

Pada 2006 hingga 2008, Titus Bonai sempat masuk ke Tim PON Papua.

Ia juga pernah bergabung dengan PS Bontang PKT atau Bontang FC di Liga Super Indonesia, periode 2008-2009.

Periode 2009 hingga 2011, Titus Bonai bermain untuk Timnas Undonesia U-23.

Lalu Titus sempat memperkuat Persiram Raja Ampat selama satu tahun, setelah itu ia kembali lagi ke Persipura pada 2010.

Pada 2012, Titus terbang ke Pulau Sumatera untuk mencoba peruntungan di Semen Padang.

Di klub itu, Titus kembali membuktikan skill nya dalam mengolah bola di lapangan, hingga akhirnya ia direkrut kembali oleh Persipura.

Gaya Titus Bonai di lapangan hijau (Instagram)

Periode 2013 hingga 2015 merupakan puncak performa Titus Bonai. Ia bergabung dengan Sriwijaya FC pada 2015.

Namun ia tidak bisa bermain, karena saat itu sepak bola nasional diterpa kekisruhan sehingga liga yang tengah bergulir harus berhenti.

Titus sempat bergabung dengan klup Timor Leste, Karketu Dili di musim 2016, bersama Patrick Wanggai.

Kepindahannya ke Karketu Dili dinilai hanya sebagai pelarian dari situasi sepak bola Indonesia yang tak karuan.

Namun pada 2017, kisruh sepak bola nasional mereda. Titus Bonai kembali ke Indonesia dan bergabung dengan PSM Makassar yang berlaga di Liga 1.

Setahun kemudian, ia dilirik oleh Borneo FC karena performanya dinilai kembali naik.

Dan di Liga 2019, Titus kembali ke kampung halaman dan memperkuat Persipura Jayapura.

Periode 2020-2021, ia menjajal sejumlah klub, diantaranya Borneo FC, Babel United dan PSMS Medan.

Karier di klub asing

Tak hanya di Indonesia, Titus Bonai juga pernah dilirik semumlah klub luar negeri.

Setelah bermain apik di SEA Games 2013, Titus dilirik oleh klub dari Thailand dan Malaysia.

Titus Bonai pernah berseragam klub Thailand, BEC Tero Sasana dan Klub Malaysia, Sabah FC.