Proyek Besar Kemenbud Jelang 80 Tahun Merdeka, Libatkan 123 Sejarawan
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud RI) resmi meluncurkan proyek besar dalam historiografi nasional melalui buku berjudul Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global, Minggu (14/12/2025).
Peluncuran buku ini menjadi bagian dari inisiatif strategis pemerintah dalam rangka memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Karya tersebut dirancang sebagai rujukan resmi sekaligus bahan pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan.
Melalui buku ini, pemerintah ingin menghadirkan narasi sejarah yang lebih Indonesia-sentris, kontekstual, dan objektif, sekaligus menyesuaikan perkembangan dinamika global dan nasional.
Baca Juga: Warisan Abadi: Mengenang Pengabdian Sri Susuhunan Pakubuwono XIII
Detail dan Skala Proyek Penulisan
Proyek penulisan buku Sejarah Indonesia melibatkan kolaborasi besar para akademisi. Sebanyak 123 sejarawan dari 34 perguruan tinggi di berbagai daerah di Indonesia terlibat dalam penyusunannya.
Baca Juga: Batu Lebar: Dari Tempat Musyawarah ke Cagar Budaya
Buku ini diterbitkan dalam 10 jilid, meskipun beberapa sumber internal menyebutkan jumlahnya mencapai 11 jilid. Banyaknya jilid mencerminkan keluasan dan kedalaman materi yang disajikan.
Adapun cakupan isi buku meliputi perjalanan sejarah bangsa Indonesia dari masa prasejarah hingga era kontemporer, di antaranya masa prasejarah dan akar peradaban Nusantara, interaksi global serta jaringan niaga awal, periode kolonial hingga pergerakan kebangsaan, proklamasi kemerdekaan dan era reformasi, serta konsolidasi demokrasi hingga tahun 2024.
Buku Sejarah Indonesia Terbaru Resmi Diluncurkan
Tujuan Pembaruan dan Perdebatan Publik
Kementerian Kebudayaan menyebutkan bahwa tujuan utama peluncuran buku ini adalah memperbarui narasi sejarah nasional yang selama ini dinilai masih dipengaruhi sudut pandang kolonial atau belum sepenuhnya mencerminkan dinamika kekinian.
Melalui pendekatan baru tersebut, Indonesia ingin diposisikan sebagai subjek aktif dalam sejarah global, bukan sekadar objek dari kekuatan luar.
Meski mendapat apresiasi sebagai langkah penting dalam revitalisasi historiografi nasional, proyek ini juga memunculkan perdebatan di kalangan akademisi dan masyarakat.
Sejumlah isu yang menjadi perhatian publik antara lain kekhawatiran terhadap independensi penulisan sejarah karena proyek ini diinisiasi oleh pemerintah, serta polemik revisi narasi lama, termasuk peninjauan ulang konsep penjajahan selama 350 tahun.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kebudayaan menegaskan bahwa kritik dan masukan dari publik akan menjadi bagian dari proses penyempurnaan ke depan.
Pemerintah juga menyatakan komitmennya untuk tetap menjaga integritas akademik dan kebebasan keilmuan.
Masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh isi buku maupun perdebatan yang menyertainya dapat mengakses kanal resmi Kementerian Kebudayaan RI atau mengikuti liputan mendalam di berbagai media nasional.