Ragam Tanggapan Pejabat Negara soal Maraknya Tagar #KaburAjaDulu
Nasional

Tanda pagar atau tagar #KaburAjaDulu belakangan ini ramai bermunculan di media sosial, seperti TikTok dan Instagram.
Tagar #KaburAjaDulu tersebut menggema dalam sejumlah unggahan foto dan video dengan narasi keinginan sejumlah anak muda yang ingin pindah ke luar negeri.
Bahkan sejumlah unggahan yang menyematkan tagar #KaburAjaDulu menarasikan kekecewaan sejumlah orang terhadap kondisi Indonesia saat ini.
Baca Juga: TikTok dan Billboard Kolaborasi, Luncurkan "Top Chart" Lagu Paling Populer
Lantas bagaimana sejumlah pejabat pemerintah merespons maraknya tagar tersebut di media sosial? Berikut rangkumannya.
Istana Negara
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi merespons soal ramai #kaburajadulu di media sosial. Menurutnya, merantau ke luar negeri bagus untuk warga negara Indonesia (WNI).
Baca Juga: Bukan IG atau TikTok, Ini Aplikasi Paling Banyak Didownload Maret 2025
Hasan mengingatkan, jika ingin pergi merantau ke luar negeri, maka mereka harus memiliki keahlian.
"Kalau mau merantau itu bagus loh, kalau mau merantau. Tapi kalau mau merantau ke luar negeri, ingat, harus punya skill," ujar Hasan di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/2).
"Karena kalau enggak punya skill, nanti enggak bisa punya pekerjaan baik di luar negeri," sambungnya.
Istana mengingatkan, warga yang ingin kabur ke luar negeri juga harus taat prosedur. Dia menyebut, pemerintah tidak mungkin melarang warganya yang ingin merantau.
Kementerian Luar Negeri
Menanggapi fenomena tagar #KaburAjaDulu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia menekankan pentingnya menempuh jalur legal bagi mereka yang berencana bekerja di luar negeri.
“Satu hal yang kita tegaskan, hak setiap warga negara bekerja di luar negeri. Namun, lakukan melalui dengan prosedur yang benar dan jalur yang legal,” kata Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha pada Kamis (13/2/2025).
Menempuh jalur ilegal atau tidak resmi dapat menimbulkan berbagai risiko, termasuk eksploitasi, kondisi kerja yang tidak layak, hingga masalah hukum di negara tujuan.
“Kalau kita lihat tadi jumlah kasus [WNI di luar negeri] 67 ribu, mayoritas kasus pelanggaran keimigrasian. Artinya apa? Artinya banyak warga negara kita bekerja di luar negeri masih melalui jalur nonprosedural apalagi pakai jalur ilegal. ini jadi pola imigrasinya yang belum aman,” sambung dia.
Wakil Menteri Pariwisata
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ernawati merespons soal ramai tagar #KaburAjaDulu yang viral di media sosial. Dia berkelakar meminta agar kaburnya di Indonesia saja.
"Kaburnya di Indonesia aja yah," kata Ni Luh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/2).
Menteri Ketenagakerjaan
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menilai memang ada kesempatan bekerja di luar negeri.
Tapi, tidak semuanya semata untuk mendapatkan pekerjaan, bisa saja untuk meningkatkan skill.
"Tanggapannya, ya itu apa ya ini kan netizen terkait dengan kabur aja, memang di satu sisi saya lihat kesempatan kerja di luar memang ada ya," kata Yassierli.
"Jadi semangatnya bukan kabur sebenarnya, jadi kalau memang ingin untuk meningkatkan skill dan ada peluang kerja di luar negeri," ucap dia.
Ini penting untuk diperhatikan bagi warga yang ingin berkarya di luar negeri. Dengan begitu, ketika kembali ke tanah air, bisa langsung mengambil peran.
"Kemudian, kembali ke Indonesia bisa membangun negeri ya tidak masalah," pungkasnya.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan
Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Emmanuel Ebenezer melontarkan pernyataan yang berbeda dengan sejumlah pejabat negara lainnya.
Dengan nada enteng, Ebenezer justru menanggapi kemunculan tagar tersebut dengan pernyataan yang nyeleneh.
"Mau kabur, kabur sajalah. Kalau perlu jangan balik lagi," katanya dengan nada bercanda.