Rahasia iPhone dan Mac Bocor? Mitra di China Diserang Siber
Rantai pasokan global Apple kembali diuji. Laporan terbaru mengungkap salah satu mitra manufaktur Apple di China menjadi target serangan siber yang berpotensi membocorkan informasi sensitif jalur produksi untuk produk-produk Apple seperti iPhone dan Mac.
Apa yang Terjadi dan Risikonya?
Manufaktur Apple di China mendapat serangan siber. [Meta AI]
Baca Juga: Apple Tambahkan Fitur Anti-Scam ke iPhone, Berikut Cara Mengaktifkannya
Menurut laporan DigiTimes yang dikutip MacRumors, serangan ini terjadi awal Desember. Meski peretasannya telah ditangani, audit internal masih berlangsung untuk menilai seberapa parah data produksi Apple terekspos.
Pemasok yang diserang belum diungkap, namun Apple punya mitra besar di China seperti Foxconn, Pegatron, dan Wistron. Informasi yang bocor bisa mencakup proses manufaktur rahasia hingga detail produk yang belum dirilis.
Audit Ketat, Bukan Pindah Pabrik
Baca Juga: Lupakan Sejenak iPhone 17, Ini Segudang Keunggulan Apple Watch Series 11 yang Barengan Diluncurkan
Menanggapi insiden ini, Apple diprediksi akan melakukan penilaian risiko mendalam. Namun, langkah drastis seperti memindahkan produksi jarang terjadi.
Biasanya, Apple akan meminta pemasok memperketat keamanan sibernya agar sesuai standar mereka. Gangguan produksi skala besar hanya terjadi jika risikonya dinilai sangat parah.
Meski begitu, pelanggan pemasok yang kena serang sudah mulai khawatir akan stabilitas produksi dan ketersediaan produk Apple di pasaran.
Sejarah Kelam 2018 Terulang?
Ini bukan pertama kalinya rantai pasokan Apple diganggu serangan digital. Pada 2018, virus sempat menghentikan operasi pabrik TSMC yang memproduksi chip untuk Apple, menyebabkan kerugian besar.
Insiden ini mengingatkan betapa rantai pasokan teknologi adalah target empuk bagi peretas. Motifnya beragam, dari menghentikan produksi, mencuri rahasia dagang, hingga pemerasan ransomware.
Apple dikenal memiliki standar keamanan siber dan kerahasiaan yang sangat ketat untuk semua mitranya. Insiden terbaru ini akan menjadi ujian bagi protokol keamanan mereka dan mungkin mempercepat audit serta pemutihan sistem keamanan di seluruh rantai pasokannya.
Sumber: moneycontrol.com