Pelanggaran ETLE di Jakarta Naik, ETLE Mobile Melonjak 61 Persen
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa penindakan pelanggaran lalu lintas berbasis Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025.
Penindakan melalui ETLE statis tercatat naik 44 persen, sementara ETLE mobile melonjak hingga 61 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin merinci bahwa jumlah pelanggaran ETLE statis pada tahun 2025 mencapai 227.626 pelanggaran, meningkat dari 157.970 pelanggaran pada 2024.
Baca Juga: Cara Cek Kendaraan Kena Tilang ETLE atau Tidak Lewat HP
"Untuk pelanggaran ETLE mobile pada 2025 tercatat 27.317 pelanggaran, sedangkan tahun 2024 ada 16.951," ujar Komarudin saat Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Metro Jaya di Jakarta Selatan, Rabu (31/12/2025).
Tilang Manual Menurun
Berbanding terbalik dengan ETLE, tilang manual justru mengalami penurunan tajam.
Baca Juga: Viral Pejalan Kaki Bisa Kena Tilang ETLE, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
Pada tahun 2024 tercatat 189.022 pelanggar, sementara pada 2025 hanya 72.375 pelanggar, atau turun 62 persen.
Komarudin menegaskan bahwa sistem ETLE membuat penegakan hukum menjadi lebih objektif dan transparan.
"Dengan penegakan hukum ETLE, siapapun pengguna jalan, kendaraan dinas TNI, Polri, pemda, siapapun yang melakukan pelanggaran otomatis akan ter-capture kamera ETLE," katanya.
Kendaraan yang Paling Banyak Melanggar
Untuk jenis kendaraan, pada 2025 tercatat 186.855 unit kendaraan melakukan pelanggaran, naik 3 persen dibandingkan 2024 yang berjumlah 181.621 unit.
Sementara itu, pelanggaran oleh mobil penumpang justru mengalami penurunan signifikan sebesar 29 persen, dari 143.544 unit pada 2024 menjadi 102.113 unit pada 2025.
Ribuan Kamera Pantau Jalan Jakarta
Komarudin juga mengungkapkan bahwa pada tahun mendatang Polda Metro Jaya akan melakukan langkah besar untuk meningkatkan kepatuhan berlalu lintas.
Upaya tersebut dilakukan dengan pengembangan Traffic Management Center yang terhubung dengan 4.437 kamera, sehingga mampu memantau hampir seluruh ruas jalan di Jakarta.
"Dengan konsep penegakan hukum saat ini menjadi andalan untuk melakukan perubahan perilaku pengendara menuju lalu lintas yang berbudaya," ujarnya.