FT News – Jepang dikenal sebagai negara dengan populasi dengan umur panjang di dunia. Hal ini membuktikan gaya hidup sehat yang dijalankan oleh penduduk Jepang sehari-hari.
Rata-rata angka harapan hidup penduduk Jepang adalah 83,39 tahun. Bahkan, beberapa dari mereka bisa mencapai usia 100 tahun.
Dikutip dari Jurnal Nature, Sabtu (28/9), sebuah studi menyimpulkan angka harapan hidup di Jepang terjadi akibat penurunan signifikan angka kematian yang disebabkan penyakit tidak menular seperti kanker dan penyakit jantung.
Selain itu konsumsi makanan rendah lemak dan tinggi protein nabati memiliki kontribusi terhadap rendahnya angka kematian akibat kanker dan penyakit jantung di Jepang.
Selain itu, pola makan khas Jepang yang identik dengan makanan nabati dan ikan, serta pola makan Barat yang sederhana seperti daging, susu dan produk olahan susu dikaitkan dengan umur panjang di Jepang.
- Matcha
Umumnya, masyarakat Jepang memulai harinya dengan segelas matcha setiap pagi. Teh hijau sendiri diketahui memiliki banyak manfaat kesehatan. Teh hijau mengandung vitamin C, vitamin B, serat, protein, serta polifenol yang bersifat anti-inflamasi dan antioksidan.
- Rumput laut
Rumput laut yang dikenal dengan nama kaiso hadir dalam banyak hidangan di Jepang. Rumput laut dikenal memiliki kalori yang rendah namun tinggi serat. Rumput laut juga mengandung berbagai mineral dan vitamin penting termasuk yodium, zat besi, kalium, magnesium, vitamin B12 dan asam lemak omega-3.
- Makanan fermentasi
Miso, natto dan nukazuke adalah beberapa jenis makanan yang populer di Jepang. Semuanya adalah makanan fermentasi. Makanan fermentasi diketahui kaya akan probiotik yang membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi. Makanan fermentasi dapat mengurangi risiko penyakit.
- Tahu
Tahu adalah salah satu sumber makanan dengan protein nabati terbaik. Tahu juga sangat mudah diolah. Tahu bisa hadir dalam berbagai sajian penduduk Jepang. Misalnya sebagai isian pangsit, kondimen nasi goreng, isian sup dan masih banyak lagi jenis makanan yang bisa dikombinasi dengan tahu.
- Kacang
Kacang-kacangan menjadi makanan pokok sehari-hari orang Jepang. Namun, mereka selalu memilih kacang yang diproses secara minimal. Misalnya kacang edamame yang direbus menjadi camilan. Bisa juga susu kedelai sebagai pengganti susu sapi.
Kacang kedelai diketahui kaya akan serat, vitamin B, kalium dan polifenol. Selain kedelai, kacang merah juga jadi makanan sehari-hari orang Jepang. Kacang merah juga dikenal kaya akan polifenol, serat, kalium, protein dan vitamin B. Semuanya dapat membantu mencegah peradangan dalam tubuh.
- Jamur Shitake
Jamur shitake juga merupakan salah satu bahan dasar yang banyak digunakan dalam masakan Jepang. Jamur ini kaya akan protein, vitamin D dan vitamin B. Jamur shitake juga mengandung lentinan atau polisakarida yang dapat membantu melawan peradangan.
- Wijen
Biji wijen merupakan rahasia dari banyak hidangan di Jepang. Biji wijen bisa digunakan untuk menumis sayuran atau pasta. Biji wijen juga kaya akan vitamin B, vitamin E, protein, serat serta mineral seperti magnesium, kalsium dan fitosterol yang dapat membantu menjaga kolesterol.
- Jahe
Makanan lain yang dikonsumsi oleh orang Jepang sehari-hari adalah jahe. Tidak hanya di Jepang, seluruh dunia mengenal jahe sebagai rempah obat. Jahe dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan proses metabolisme. Jahe juga dapat meningkatkan cita rasa masakan dan melindunginya dari pembusukan.