Kesehatan

Rahim Copot Viral, Ini Bahaya Melahirkan Tanpa Bantuan Medis

10 November 2025 | 20:40 WIB
Rahim Copot Viral, Ini Bahaya Melahirkan Tanpa Bantuan Medis
Rahim copot viral ketahui bahaya bersalin tanpa bantuan medis. [Pixabay]

Kasus rahim copot viral di Garut tengah menghebohkan publik Indonesia. Peristiwa ini bermula dari kisah nyata yang diceritakan oleh dr. Gia Pratama dalam podcast Raditya Dika di YouTube, yang menyoroti bahaya melahirkan tanpa bantuan tenaga medis profesional.

rb-1

Kisah ini terjadi di salah satu daerah di Garut, Jawa Barat, ketika seorang wanita melahirkan dengan bantuan dukun beranak (paraji). Setelah proses persalinan, wanita tersebut mengalami komplikasi berat berupa pendarahan hebat, hingga rahimnya terlepas keluar dari tubuh — kondisi medis yang disebut prolaps uteri ekstrem atau inversi uterus.

dr. Gia Pratama menceritakan, kejadian yang dialaminya saat bertugas di IGD RSUD Dokter Selamat, Garut Jawa Barat. Tiba-tiba perawat datang membawa kantong kresek hitam.

Baca Juga: Fenomena Gua Safawardi Sempat Viral Disebut Tembus ke Mekah, Simak Penjelasan Arkeolog

rb-3

Tak disangka, isi kantong plastik hitam itu adalah rahim dari seorang wanita.

“Masya Allah, ini mah rahim,” ujar dr. Gia dalam podcast Raditya Dika, Senin (20/11/2025).

Kondisi pasien saat itu sangat kritis, mengalami syok berat dan kehilangan banyak darah. Tim medis segera melakukan tindakan darurat untuk menstabilkan kondisinya dan mencegah kematian.

Baca Juga: Beredar Link Video Hilda Pricillya Viral di Media Sosial, Benarkah?

Kisah rahim copot viral ini pun menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar tidak sembarangan memilih tempat pengiriman, serta memahami pentingnya tenaga medis profesional dalam setiap proses kelahiran.

Bahaya Melahirkan Tanpa Bantuan Medis Profesional

Ilustrasi petugas medis melakukan tindakan medis. [Pexels]Ilustrasi petugas medis melakukan tindakan medis. [Pexels] Persalinan yang dilakukan di luar fasilitas kesehatan, terutama tanpa pengawasan dokter atau bidan, sangat berisiko menimbulkan komplikasi serius seperti:

- Pendarahan nifas (setelah melahirkan)

- Infeksi rahim dan jalan lahir

- Rahim terbalik atau copot (inversio uteri)

- Kematian ibu dan bayi

Oleh karena itu, dokter sangat menyarankan agar proses persalinan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersertifikat, di bawah pengawasan dokter kandungan atau bidan profesional.

Keistimewaan Rahim, Organ Istimewa yang Hanya Dimiliki Wanita

Dokter Gia Pratama bercerita tentang rahim copot viral. [Youtube]Dokter Gia Pratama bercerita tentang rahim copot viral. [Youtube]

Dalam penjelasannya, dr. Gia Pratama menegaskan bahwa rahim adalah organ yang sangat istimewa dan tidak ada tandingannya pada tubuh laki-laki. Berikut beberapa keistimewaan organ rahim (rahim) yang perlu diketahui:

1. Tempat Berkembangnya Janin

Rahim menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya janin selama kehamilan hingga waktu persalinan tiba. Embrio menempel di lapisan dalam rahim yang disebut endometrium.

2. mengatur Siklus Menstruasi

Setiap bulan, lapisan endometrium menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Bila tidak terjadi pembuahan, lapisan ini meluruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

3. Dinding Otot yang Kuat dan Elastis

Bagian miometrium pada rahim memungkinkan organ ini mengembang saat hamil dan berkontraksi kuat saat melahirkan, membantu bayi keluar dari jalan lahir.

4. Pusat Sistem Reproduksi Wanita

Rahim terletak di antara kandung kemih dan usus besar, serta terhubung ke vagina melalui serviks. Posisi ini menjadikan rahim pusat dari seluruh sistem reproduksi wanita.

Selain itu, rahim juga memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan ukuran selama kehamilan dan kembali mengecil setelah persalinan.

Pelajaran dari Kasus Rahim Copot Viral

Kisah rahim copot viral di Garut bukan hanya cerita mengerikan, tetapi juga peringatan penting bagi masyarakat. Melahirkan di dukun beranak memang masih menjadi tradisi di beberapa daerah, namun risikonya sangat besar jika tanpa dukungan medis modern.

Kesadaran akan pentingnya kesehatan ibu dan bayi harus terus ditingkatkan. Proses melahirkan harus dilakukan di fasilitas kesehatan resmi, dengan tenaga medis terukur agar komplikasi seperti rahim copot tidak terulang.

Kasus rahim copot viral di Garut membuka mata banyak orang tentang pentingnya penyampaian aman di fasilitas medis. Rahim bukan sekadar organ reproduksi, melainkan simbol kehidupan dan keajaiban tubuh wanita yang perlu dijaga kesehatannya.

Dengan memahami keistimewaan rahim dan risiko medis yang mungkin terjadi, diharapkan masyarakat semakin sadar untuk tidak mengambil risiko dalam urusan keselamatan ibu dan bayi.

Tag Viral Dokter Melahirkan Raditya dika Rahim Rahim copot Bersalin