Ratna Galih Gelisah Susah Tidur Pegang Uang Donasi Korban Banjir Aceh Ratusan Juta
Ratna Galih mengaku sempat merasa gelisah hingga sulit tidur setelah dipercaya memegang dana donasi untuk korban banjir di Sumatera yang nilainya mencapai ratusan juta Rupiah.
Pasalnya, Ratna menyebut ini merupakan pengalaman pertamanya memegang dana bantuan dengan nominal sebesar itu, terlebih dana tersebut belum sempat disalurkan dalam waktu dekat.
“Dengan adanya donasi yang dititipkan ke aku yang belum tersalurkan, rasanya kayak, ‘Aduh, gue nggak bisa tidur nyenyak sebelum semua donasi ini tersalurkan,’” kata Ratna Galih saat ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Baca Juga: Habis Dihujat Netizen Usai Sindir Donasi Rp10 M, Endipat Wijaya Minta Maaf ke Ferry Irwandi
Kegelisahan tersebut akhirnya mereda setelah Ratna, didampingi sang suami Sawkani dan sejumlah relawan, berangkat langsung ke Aceh Tamiang untuk menyalurkan bantuan.
Ratna menjelaskan keberangkatannya dilakukan secara spontan, memanfaatkan waktu luang di sela jadwal pekerjaannya yang padat.
Baca Juga: Pemerintah Kebut Pembangunan 15.000 Hunian untuk Korban Bencana Sumatera
“Kebetulan tanggal 7 itu aku lagi di KL (Kuala Lumpur). Aku habis meeting, lalu tanggal 8 sudah ada kerjaan lagi di Melbourne. Jadi ada waktu kosong dari tanggal 7 siang sampai tanggal 8,” jelas Ratna.
“Aku langsung koordinasi sama sahabat aku, ada Indadari, terus aku juga nanya-nanya ke Zaskia Mecca karena dia sudah lebih dulu ke Tamiang,” tambahnya.
Ratna pun bersyukur akhirnya dapat menyalurkan donasi secara langsung kepada para korban, meski harus menempuh perjalanan tanpa istirahat yang cukup.
“Alhamdulillah, walaupun semuanya serba spontan, aku bisa sampai ke sana. Walaupun nggak pakai tidur, tapi aku mikir, ‘Kalau gue nggak datang, gue juga nggak bakal bisa tidur,’” ungkapnya.
Ia mengaku terus memikirkan tanggung jawab atas dana yang dititipkan kepadanya, sementara para korban sangat membutuhkan bantuan.
“Mikirin dana orang yang dititipin ke aku, sementara di sana orang-orang lagi butuh banget. Alhamdulillah akhirnya bisa berangkat dan menyalurkan donasi,” tuturnya.
Sementara itu, bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh Tamiang menelan korban jiwa dalam jumlah besar. Hingga Selasa (30/12/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 88 orang meninggal dunia.
Ratna Galih. [Instagram]
Selain itu, sekitar 22 hingga 23 orang masih dinyatakan hilang, sementara 18 orang mengalami luka-luka. Total sebanyak 262.087 jiwa terdampak akibat bencana tersebut.
Bencana ini juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, termasuk tiga unit fasilitas pendidikan dan dua sarana ibadah yang mengalami kerusakan berat.
Tak hanya itu, satu jembatan dilaporkan putus total sehingga menghambat akses dan penyaluran bantuan ke wilayah terdampak.