Rekam Jejak Jarred Dwayne Shaw, Pernah Main di NBA G hingga IBL, Kini Tersangka Narkoba

Nama Jarred Dwayne Shaw dicoret dari daftar pemain di Liga Basket Indonesia atau IBL setelah terjerat kasus narkoba. Pemain 34 tahun tersebut diamankan Satnarkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta saat menerima paket narkoba dari Thailand di kediamannya.

Kasus narkoba yang melilit Shaw sekaligus mengakhiri karier basketnya, setidaknya di Indonesia. Tak hanya sudah diputus kontrak oleh klubnya, Tangerang Hawks, Shaw juga sudah masuk daftar hitam alias blacklist IBL.

Padahal, Shaw termasuk pemain andalan Shaw untuk mengarungi IBL musim ini. Dalam laga terakhirnya membela Tangerang Hawks melawan Satria Muda Pertamina Jakarta, pemain center tersebut mencetak double-double dengan 28 poin, 12 rebound, dan empat assist.

Baca Juga: Dirut IBL Tanggapi Pergantian Nama Bumi Borneo

Jarred Dwayne Shaw ditangkap Satnarkoba Polres Bandara Soetta saat menerima paket narkobanya. (Istimewa)

Shaw memang termasuk pemain yang berpengalaman. Sebelum berlabuh ke IBL, dia sudah berkelana ke berbagai liga basket dunia, termasuk NBA G League, liga pengembangan yang berafiliasi langsung dengan klub-klub peserta NBA.

Pada musim 2015/2016, Shaw membela tim satelit Golden State Warriors, Santa Cruz Warriors di NBA G League. Selain di tanah kelahirannya, Shaw juga pernah membela klub Hispano Americano di Argentina, Club Africain di Tunisia, Fukushima Firebonds di Jepang, Homenetmen Beirut di Lebanon.

Pada 2022, Shawk mulai menjajal IBL ketika direkrut Prawira Bandung. Setahun kemudian, dia membantu Satria Muda Pertamina juara IBL 2023. Tangerang Hawks tercatat sebagai klub terakhir yang dibelanya di IBL.

Baca Juga: Polresta Bandara Soetta Ungkap Rencana Pebasket Amerika Jarred Dwayne Shaw: Kirim 'Permen Ganja' dalam Jumlah Besar ke Indonesia

Tangerang Hawks telah memutuskan kontrak kerja sama dengan Jarred Dwayne Shaw. (Instagram)

Manajemen Tangerang Hawks Basketball telah mengumumkan pemutusan kontrak dengan Shaw pada 14 Mei 2025, setelah kabar penangkapannya mencuat. Menurut manajemen, Shaw terbukti melakukan tindakan yang melanggar etika dan kedisiplinan sebagai pemain profesional, serta terbukti melanggar pasal pada kontrak terkait larangan terlibat pada konsumsi obat terlarang.

Shaw tidak hanya melanggar kontrak dengan klub, tetapi juga peraturan IBL dalam pasal 8 terkait larangan dalam kompetisi, sehingga tindakan memutus kontrak sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.