Resmikan Terminal Khusus Haji dan Umroh di Bandara Soetta, Presiden Prabowo Ingin Biaya Haji Turun
Nasional

Presiden Prabowo Subianto, meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (4/5/2025). Presiden terpilih RI itu menyebut peresmian ini sebagai bentuk penghormatan dan pelayanan terbaik pemerintah pada para jamaah.
"Pemerintah ingin memberi pelayanan yang terbaik kepada jamaah kita, juga kita mengerti bahwa banyak jamaah kita juga sudah lanjut usianya sehingga benar-benar harus diurus," kata Presiden Prabowo saat meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Terminal 2F.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga meminta Kementerian Agama dan Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (BP Haji) untuk menurunkan biaya haji secara signifikan. Prabowo ingin agar biaya haji Indonesia bisa lebih murah dibandingkan Malaysia.
Baca Juga: Hari ke-23 Operasional Haji, 162 Ribu Jemaah Tiba di Arab Saudi
"Saya belum puas, kita harus capai yang terbaik. Kalau bisa lebih murah dari Malaysia," ujar presiden.
Berdasarkan kesepakatan pemerintah dan DPR, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 ditetapkan sebesar Rp89,41 juta. Jumlah ini turun Rp4 juta dari tahun sebelumnya.
Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang dibayarkan jamaah juga mengalami penurunan menjadi Rp55,43 juta dari Rp56,04 juta pada 2024. Sementara penggunaan nilai manfaat per jamaah turun menjadi Rp33,97 juta.
Baca Juga: Bukan Furoda, Tya Ariestya dan Suami Pergi Haji Jalur ONH Plus
Sebagai perbandingan, Malaysia melalui Lembaga Tabung Haji mengalokasikan subsidi besar hingga 55% bagi kelompok berpenghasilan rendah (B40). Dengan subsidi ini, jamaah B40 hanya membayar RM15.000 (Rp54,5 juta), sementara kelompok berpenghasilan tinggi (T20) membayar penuh sebesar RM23.500 (Rp85,3 juta).
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut positif arahan presiden dan menyatakan siap menjalankan tugas untuk merealisasikan penurunan biaya. Sementara Kepala BP Haji, Mochamad Irfan Yusuf menyatakan bahwa efisiensi akan difokuskan pada sektor transportasi dan akomodasi.