Respons Istana soal Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden dan Calon Penggantinya
Politik

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi angkat bicara terkait keputusan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
Hasan Nasbi mengatakan, pemerintah menghormati keputusan sang pendakwah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
"Kita hormati keputusan beliau," kata dia dalam keterangannya, Jumat (5/12/2024).
Baca Juga: Yenny Wahid: Saya Berharap Pendamping Prabowo Anak Muda
Lantas siapakah calon pengganti Gus Miftah?
Terkait ini, Hasan Nasbi menegaskan bahwa hal itu sepenuhnya merupakan hak prerogratif Presiden Prabowo Subianto.
"Itu hak prerogratif presiden," tuturnya.
Baca Juga: Di Depan Mega dan Gibran, Prabowo Ingatkan Pejabat yang Tidak Becus untuk Mundur: Sebelum Saya Berhentikan
Pendakwah Gus Miftah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Jumat siang.
Pernyataan itu disampaikannya dalam konferensi di Ponpes Ora Aji yang diasuhnya di Yogyakarta.
Keputusan Gus Miftah mundur setelah videonya yang mengolok seorang penjual es teh dengan kata "goblok" dalam sebuah acara pengajian, viral di media sosial.
Video viral itu pun memantik kemarahan publik. Di antaranya muncul petisi mendesak Presiden Prabowo mencopot Gus Miftah dari jabatannya.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," kata Gus Miftah.
"Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," tambahnya.