FT News – Menandai 25 tahun perjalanannya, veteran punkrock Kota Medan, Street Punk Rockers (SPR) bakal menggelar panggung musik tahunan “G30SPR” yang tahun ini bertemakan “Rest In Punk”. Acara yang digelar pada 28-29 September 2024) ini juga menjadi panggung terkahir SPR karena bakal vakum.
“SPR-nya masih ada, tapi sebagai band sepertinya sudah cukuplah. Kita mau vakum aja dulu,” kata vokalis SPR Rony Harahap.
Dalam acara kali ini, ada 20 band yang dilibatkan mengcover lagu-lagu milik SPR. Nantinya lagu-lagu yang dicover oleh band-band Kota Medan dan sekitarnya ini bakal dijadikan album kompilasi ‘Rest In Punk”.
“Mudah-mudahan ini bukan album terakhirnya. Tapi dari dulu waktu ngeband ingin punya album sampai 5. Tapi album ke-5 nya gak slesai-slesai,” ujar Rony.
Acara ini nantinya bakal digelar di Pos Bloc Medan. Bukan tanpa alasan, Pos Bloc yang dulunya adalah Kantor Pos Medan, jadi salah satu ikon di Medan yang berada di jantung kota.
“Kita pilih tempat ini karena ini kn salah satu ikon di Medan. Dan tempat bersejarah pula. Semoga acara kita ini bisa dikenang oleh kawan-kawan. Bahwa kita itu punya acara tahunan yang selalu melibatkan teman-teman,” sebut Rony.
G30SPR “Rest In Punk” nantinya bakal diisi sekitar 20 band antara lain, Notxmprewell, Anak Bawang,Empat Belas, Syuthai, Sendogarpu, Fucta, Disobey, LYNS, The Bangsath, 130, Ukstuds, Spinach Popeye, The Bentrok, Project Error, Dokter Kriminal, Sembrenget OI, Helanuansa, Filsafatian dan XXX.
Acara tahunan yang dihelat sejak 2013 ini, memang menjadi acara panggung yang dinantikan bagi SPR. Sebab, G30SPR ini acara yang digagas dan dikerjakan sendiri oleh SPR. Dalam setiap perhelatannya, SPR selalu mengajak band-band Medan di luar genre mereka untuk ikut berpartisipasi. Ini sengaja mereka lakukan agar lebih mempererat solidaritas lintas genre dan ekosistem musik di Medan.
