Dipercaya Turun-menurun, Benarkah Menabrak Kucing Bisa Membawa Sial?
Sosial Budaya
 160920258.jpg)
Ada banyak kepercayaan yang berkembang di masyarakat. Contohnya cerita hingga mitos seputar kucing.
Kucing memang binatang peliharaan paling dekat dengan manusia terutama di Indonesia. Namun, banyak juga kucing liar atau tidak menjadi peliharaan seseorang.
Terkadang binatang yang satu ini pun sering berkeliaran baik di lingkungan rumah maupun jalanan. Ada satu kepercayaan yang berkembang di masyarakat, tidak sengaja menabrak kucing di jalanan kerap dianggap sebagai pertanda buruk yang bisa membawa sial, benarkah demikian?
Baca Juga: Teman Sherina Terseret Kasus Kucing Uya Kuya
Kucing dalam Pandangan Islam
Ilustrasi kucing berlari. (grok)
Nabi Muhammad SAW merupakan pembawa rahmat bagi alam semesta. Rasulullah mengajarkan umatnya untuk menyayangi makhluk Allah termasuk kucing.
Baca Juga: Apa Arti Mimpi Kucing?
Dalam sebuah hadits disebutkan, ada seorang perempuan yang terkena azab akibat membunuh kucing dengan cara membiarkannya kelaparan.
Rasulullah bersabda:
عُذِّبَتْ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ ، سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ ، فَدَخَلَتْ النَّارَ فِيهَا ، لَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَسَقَتْهَا إذْ هِيَ حَبَسَتْهَا ، وَلَا هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ
Artinya: “Seorang wanita disiksa karena seekor kucing. Ia mengurungnya hingga mati, maka ia pun masuk neraka karenanya. Ia tidak memberinya makan dan minum saat mengurungnya, dan tidak pula melepaskannya sehingga bisa makan serangga bumi,” (HR Muslim)
Dikutip situs Kementerian Agama, hadits yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa menyiksa kucing termasuk perbuatan dosa. Berbeda ceritanya jika hal itu terjadi karena tidak sengaja, misalnya karena menabrak kucing di jalanan tanpa sengaja.
Allah berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 5:
وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيْمَآ اَخْطَأْتُمْ بِهٖ وَلٰكِنْ مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوْبُكُمْۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya: “Tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat ini menunjukkan bahwa kesalahan yang tidak disengaja tidaklah dihitung sebagai dosa. Maka, jika seseorang menabrak kucing di jalan tanpa sengaja tidak perlu mengaitkan dengan akan datangnya kesialan atau musibah.
Pandangan Islam tentang Kesialan
Ilustrasi hari sial. (grok)
Islam justru tidak membenarkan keyakinan tathayyur, yaitu mengaitkan suatu kejadian dengan peristiwa buruk.
Imam Al-Munawi dalam kitab Faidlul Qadir (Beirut, Darul Kutubil Ilmiyah: 2001), juz I, halaman 61, menjelaskan bahwa kesialan akan menimpa pada orang yang merasa dirinya sial dan melakukan tathayyur serta meninggalkan teladan Nabi yang tidak melakukan tathayyur. Sifat seperti itu menunjukkan lemahnya tawakal kepada Allah.
Dengan demikian, menabrak kucing di jalanan tidak ada kaitannya dengan kesialan. Jika peristiwa itu diyakini sebagai pertanda sial, keyakinan ini bisa menjadi sugesti negatif yang memengaruhi pikiran dan perilaku sehingga kesialan itu bisa saja terjadi. Akhirnya, kesialan itu terjadi bukan karena menabrak kucingnya tapi diakibatkan oleh sugestinya sendiri.
Jika di perjalanan tidak sengaja menabrak kucing sampai terluka atau bahkan mati, sebaiknya segera menepi sejenak untuk menenangkan pikiran dan membaca istighfar karena bisa jadi hati dan pikiran lalai dari mengingat Allah selama perjalanan. Selain itu, dianjurkan pula membuang atau mengubur bangkai kucing untuk memberi kenyamanan kepada pengendara lain yang melintas.