Riau Rhythm Guncang San Francisco dan California Bawa Harum Musik Melayu di Negeri Paman Sam
Daerah

Riau Rhythm kembali memperluas jejaring musik nya di negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Kelompok musik yang dinahkodai Rino Dezapaty ini mengguncang pangung pertunjukan di San Francisco, California United States, dengan mudik kebudayaan Melayu Riau.
Ini adalah ketiga kalinya group music yang sudah berkiprah selama 23 tahun, memperkenalkan karya karyanya di negeri Paman Sam. Sebelumnya, 2023 lalu, Riau Rhythm melakukan rangkaian tur di sejumlah kota, mulai dari Chicago di Old Town Music, New York Street Fest dan Jersey City Teater Center (JCTC) di kota New Jersey.
Riau Rhythm berharap Kebudayaan Melayu, khususnya music, bisa semakin dikenal di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat. Riau Rhythm, ujar Rino, mengeksplorasi musik tradisi sejak 2001 dan hingga kini sudah melahirkan 9 album.
Dijelaskan Rino, bahwa sastra lisan dan musik tradisi dalam komposisi musik hybrid menjadi kekuatan terbesar kelompok musik ini, sebagai group yang konsisten menggali kekayaan musik musik tradisi rakyat, sastra lisan dan lagu rakyatnya.
"Selain musik melayu Riau Rhythm juga mengangkat tradisi lisan bugis, konsep musik jawa dengan karya Djung nya dan juga karya terbaru dalam album Sound of Spice Routes mengangkat Swara Surosoan (Banten) dengan konsep sunda di padu padankan dengan konsep musik funk Psikedelik," ujar Rino, Minggu (29/12/2024).
Rino yang juga komposer music menyebut Riau Rhythm selalu berkembang dalam setiap karya karyanya. Tetap berbasis tradisi dengan kekuatan sastra lisan seperti Melalak, Nondong Kampar, Beluk Sunda, Nandung Melayu dan Mantera sebagai jalinan dalam struktur musikal yang di kombinasi dengan konsep hybrid musik.
"Tujuan konser di Kota San Francisco, Riau Rhythm ingin membuka jaringan World Musik Indonesia kembali, pasca pandemi Covid selama lebih kurang 2 tahun. Ini merupakan jaringan baru dimana Music City San Francisco, California, merupakan sebuah komunitas musik kolektif yang membuka diri untuk Indonesia memperkenalkan karya karya musisinya," sebutnya, dikutip dari mediacenter.riau
Sementara itu, Mr. Rudy Colombini selaku Founder Music City dan Song Writter di Amerika menyambut baik konser ini, "Saya sangat surprise melihat sesuatu yang baru musik dari Indonesia” ungkap Rudy.
Beruntungnya misi Riau Rhythm memperkenalkan budaya Indonesia ke Amerika mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan RI dan Direktorat Perfilman, Musik dan Media, yang juga memberikan fasilitas kepada seluruh seniman untuk bisa mementaskan karya karya nya di manapun. Ekspansi kebudayaan ini sangat menarik dilakukan sebagai bentuk memajukan kebudayaan di pasar global ke depan.
Violano Rupiyanto selaku Manager Produksi dan juga musisi Riau Rhythm mengungkapkan, pentingnya dalam diplomasi budaya untuk membuat suatu proyek kerja sama antarnegara serta kelompok maupun seniman dengan suatu festival dan venue. Diplomasi dilakukan agar karya karya seniman Indonesia bisa dipentaskan di berbagai tempat.
"Karena sayang sekali tiket pesawat yang mahal tapi hanya digunakan sekali pentas dengan durasi yang pendek. Lama perjalanan juga mesti kita ukur apabila hanya mendapatkan satu pentas. Riau Rhythm membuat kerja sama agar konser berdurasi panjang sehingga audiens bisa menikmati dan memahami konsep musik yang kami suguhkan," katanya.
Untuk konser kali ini Riau Rhythm mendapat durasi tampil 1 jam 30 menit dengan membawakan sejumlah karya terbaik dari 4 album sebelumnya. Selain itu juga ditampilkan, 3 karya terbaru yang akan masuk dalam album ke 10 di tahun 2025 akan datang.
"Kami sangat terbuka untuk membuat kerja sama dan juga membuka jaringan kepada sesame musisi Indonesia. Karena sekali lagi bahwa musik tradisi itu berbancuhan dengan kebudayaan yang mesti di panggung-panggungkan. Karena ada tuntunan dalam tontonan dan ada nilai luhur dalam falsafah kemelayuan yang kita angkat kedalam seluruh musik" tandas Rino.***