Rumah 4 Anggota DPR RI, dan Menteri Keuangan Dijarah Massa, Polisi Kok Diam Saja?

Metropolitan

Minggu, 31 Agustus 2025 | 12:13 WIB
Rumah 4 Anggota DPR RI, dan Menteri Keuangan Dijarah Massa, Polisi Kok Diam Saja?
Ilustrasi ratusan polisi jaga rumah mewah. [ChatGPT/FT News]

Kejadian mengejutkan terjadi di penghujung Agustus 2025 ketika rumah lima tokoh politisi dan publik figur Indonesia digeruduk hingga dijarah massa secara bergantian.

rb-1

Korban penjarahan dan perusakan rumah itu meliputi Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, Nafa Urbach, hingga Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.

Peristiwa yang berlangsung hampir bersamaan di sejumlah wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan ini menimbulkan keresahan besar di masyarakat.

rb-3

Yang membuat publik kian terkejut, aparat kepolisian dinilai minim aksi dalam mengamankan lokasi maupun menindak pelaku.

Kronologi Penjarahan Beruntun

Aksi pertama terjadi di kediaman Ahmad Sahroni, anggota DPR dari Partai NasDem, di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (30/8/2025).

Ratusan massa merangsek masuk, merusak pagar, memecahkan kaca rumah, dan menjarah barang berharga mulai dari jam tangan koleksi, peralatan elektronik, hingga mobil mewah.

Rekaman video penjarahan itu disiarkan langsung oleh pelaku di media sosial hingga viral.

Tak berselang lama, giliran rumah politisi sekaligus komedian Eko Patrio di Kuningan, Jakarta, yang menjadi sasaran.

Massa berusaha masuk paksa meski petugas keamanan kompleks dan aparat TNI sempat berusaha menahan. Situasi akhirnya terkendali, namun kerusakan di sekitar rumah tidak terhindarkan.

Rumah publik figur lainnya, yakni Uya Kuya dan Nafa Urbach di Tangerang Selatan, juga disatroni massa.

Berbagai barang berharga dilaporkan raib, sementara aparat baru memperketat pengamanan setelah insiden berlangsung.

Bahkan kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut mengalami intimidasi dan kerusakan, meski skalanya tidak separah rumah tokoh lain.

Polisi Dinilai Lamban dan Minim Respons

Rumah Uya Kuya dijarah massa. [Instagram]Rumah Uya Kuya dijarah massa. [Instagram]Sikap kepolisian menjadi sorotan tajam publik. Penjarahan rumah politisi ini berlangsung terang-terangan, bahkan terekam jelas di media sosial, namun intervensi aparat dinilai sangat lambat.

Hingga kini belum ada pernyataan resmi mengenai penangkapan pelaku atau langkah penegakan hukum yang tegas. Kondisi ini menimbulkan spekulasi liar di masyarakat.

Ada yang menilai polisi sengaja berhati-hati karena situasi politik tengah panas, ada pula yang curiga aparat mendapat tekanan dari pihak tertentu.

Namun yang pasti, ketidakjelasan ini memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keamanan negara.

Suara Publik dan Tuntutan Penegakan Hukum

Rumah Nafa Urbach jadi korban penjarahan. [Instagram]Rumah Nafa Urbach jadi korban penjarahan. [Instagram]Gelombang kritik datang dari berbagai lapisan masyarakat, akademisi, hingga organisasi sipil.

Mereka menegaskan bahwa penjarahan bukanlah bentuk sah penyampaian aspirasi, melainkan tindak kriminal yang harus segera ditindak.

Publik menuntut kepolisian untuk bergerak profesional, transparan, dan tidak tebang pilih dalam penegakan hukum. Keamanan warga, baik tokoh publik maupun masyarakat umum, harus menjadi prioritas.

Jika penjarahan rumah politisi dan publik figur dibiarkan tanpa langkah hukum yang jelas, bukan hanya stabilitas Jakarta yang terguncang, tetapi juga kepercayaan masyarakat terhadap negara dalam melindungi rakyatnya bisa semakin runtuh.

Tag Rumah politisi dijarah massa 2025 polisi diam kasus penjarahan rumah politisi penjarahan rumah Ahmad Sahroni rumah Eko Patrio didatangi massa keamanan rumah politisi Indonesia aksi massa terhadap politisi 2025 polisi bungkam kasus penjarahan kerusuhan dan penjarahan rumah politisi sikap polisi di kasus kerusuhan penjarahan rumah artis-politisi

Terkini