Satgas Damai Cartenz Tangkap 8 Orang Terduga Penyerangan Guru dan Nakes di Yahukimo
Daerah

Akhirnya terungkap siapa pelaku penyerangan para guru dan tenaga Kesehatan di Distrik Anggruk pada pertengahan Maret 2025 lalu. Tim Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Sat Reskrim Polres Yahukimo berhasil membekuk delapan orang yang diduga terlibat dalam penyerangan brutal itu.
Delapan orang yang diamankan ini, ternyata bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama ini kerap meresahkan warga. Mereka ini dikenal sebagai Batalyon Eden Sawi Yali, di bawah komando Ohion Helembo alias Bapa Simpan, berafiliasi langsung dengan Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak.
Dari delapan orang ini, tiga di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni, Aris Pahabol, DH, dan NS, sedang lima lainnya masih dalam proses pendalamam.
Baca Juga: Sembilan Daerah Operasi Damai Cartenz Dipastikan Aman Pascapemilu 2024
Kasus Penyerangan Guru dan Tenaga Kesehatan akan Terus Dikembangkan
Dari delapan yang ditangkap 3 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka/Foto: Humas Polri
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani didampingi Wakaops Damai Cartenz Kombes. Pol. Adarma Sinaga, menyatakan, kasus ini akan terus dikembangkan untuk mengungkap seluruh pelaku dan jaringannya.
Baca Juga: Setelah Membunuh KKB Papua Sebarkan Hoaks Curi Senjata Polisi, Brigjen Faizal: Jangan Percaya Provokasi KKB
“Kami serius menangani kasus ini. Pelaku yang terlibat akan kami proses secara tegas dan profesional. Tindakan kekerasan terhadap guru dan tenaga kesehatan tidak bisa ditoleransi karena mereka adalah simbol kemanusiaan dan pelayanan,” tegas Brigjen Pol. Faizal.
Salah satu terduga penyerangan guru dan nakes Yahukimo tengah menjalani pemeriksaan/Foto: Humas Polri
Senada dengan itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol. Yusuf Sutejo, menyatakan, pengungkapan ini menjadi bukti kerja keras aparat dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Pegunungan.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Aparat keamanan hadir untuk melindungi masyarakat dan menindak tegas kelompok-kelompok yang mengganggu kedamaian,” ujarnya.
Hingga saat ini, tim investigasi gabungan masih melakukan pendalaman terhadap kelima pelaku yang sudah diamankan serta terus memburu sisa anggota kelompok bersenjata yang diduga kuat terlibat dalam aksi biadab tersebut.***