Sebelum Meninggal, Ray Sahetapy Berikan Wasiat Dirinya Ingin di Makam di Sulawesi, Tapi ....
Lifestyle
.jpeg)
Raya Sahetapy merupakan anak bungsu dari aktor senior Ray Sahetapy membenarkan wasiat sang ayah yang ingin dimakamkan di kampung halamannya di Sulawesi Tengah.
Lokasi makam Ray Sahetapy itu sebetulnya di kuburan keluarga yang tepatnya berada di daerah Sibowi Kota Palu.
Tetapi adanya pertimbangan lain, keluarga akhirnya memutuskan Ray Sahetapy dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan pada Jumat 5 April 2025.
Baca Juga: Dewi Yull Ikut Prosesi Pemakaman Ray Sahetapy di TPU Tanah Kusir, Kenakan Pakaian Serba Putih
"Sebenarnya permintaan dari ayah itu ingin dimakamkan ada kuburan keluarga di Palu di Sibowi tepatnya, memang ada makam keluarga Sahetapy," ungkap Raya Sahetapy saat ditemui di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat Rabu (2/4/2025).
Raya menjelaskan bahwa pemakaman di Tanah Kusir karena mengikuti ajaran Islam, sehingga Ray Sahetapy dimakamkan di Jakarta.
Namun selang dua tahun, pihak keluarga kemungkinan akan memindahkan makam dari Ray Sahetapy dari TPU Tanah Kusir ke pemakaman keluarga di Kota Palu Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Biodata dan Agama Dewi Yull, Hadiri Pemakaman Mantan Suami Ray Sahetapy
"Tapi untuk kita mengikuti proses pemakaman secara islam harus dipikirkan, mungkin dalam 1-2 tahun akan dipindahkan ke makam di Palu," jelasnya
Sementara rencana pemakanan, Raya menuturkan bahwa jenazah Ray Sahetapy akan salatkan terlebih dahulu di Masjid Istiqlal, sebelum dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
Rencananya, pemakaman Ray Sahetapy akan dilaksanakan pada Jumat 5 April setelah salat Bada Azhar.
"Rencananya hari Jumat dimakamkan setelah salat Jumat, akan disalatkan dulu di Masjid Istiqlal, karena hari Jumat masih tunggu kakak yang dari Amerika masih (perjalanan) pulang," tutur Raya.
Kabar meninggal Ray Sahetapy dikonfirmasi oleh putranya, Surya Sahetapy, melalui unggahan di media sosial. Keluarga mengatakan bahwa kondisi Ray menurun selama satu bulan terakhir.
Surya membagikan foto kenangan bersama sang ayah dengan keterangan "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un" dan pesan perpisahan yang menyentuh.
Dua kali Ray mengalami tersedak karena gangguan di paru-parunya. Sebelum meninggal dunia, Ray juga berjuang melawan stroke akibat diabetes yang dideritanya.
Ray Sahetapy mengawali karier di dunia seni peran lewat film Gadis (1980), garapan sutradara Nya' Abbas Akup.
Terbaru, Ray masih membintangi beberapa film populer seperti Ada film Nagabonar Reborn dan Darah Daging (2019), Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2, 100 persen Halal (2020), Jin Khodam, dan Kutukan Peti Mata (2023).
Lewat film Noesa Penida, nama Ray dinominasikan sebagai aktor terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 1989. (Selvianus Kopong Basar)