Sebut Ada Keluarga di Jawa Barat Punya 13 Anak, Wamen PPPA Veronica Tan Soroti Pernikahan Usia Dini
 090820259.jpg)
Pemerintah saat ini terus fokus menekankan angka pernikahan anak—di bawah usia 18 tahun—menjadi 8,74 persen pada tahun 2024.
Berdasarkan laporan UNICEF tahun 2023, persentase pernikahan anak di Indonesia adalah 6,92%. Turun dari 8,06% pada tahun 2022.
Salah satunya merujuk pada Provinsi Jawa Barat yang mencatatkan pernikahan usia dini yang masih tergolong tinggi.
Baca Juga: TNI AD Dampingi Proses Penanganan hingga Pemakaman Korban Ledakan Amunisi di Garut
Tahun 2022, tercatat ada 5.523 kasus perkawinan anak di Jawa Barat. Sebagian besar terjadi setelah permohonan dispensasi kawin dikabulkan oleh Pengadilan Agama.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) Veronica Tan mengatakan kasus pernikahan usia dini di Jawa Barat terus menjadi fokus pemerintah saat ini.
"Bisa dibayangkan satu keluarga punya 10 anak bahkan sampai 13 anak di Jawa Barat tuh banyak makanya kasus-kasus anaknya banyak," ujar Veronica Tan dalam Diskusi Double Check yang digagas DPP Gempita digelar di Cemara Galeri 6 kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (9/8/2025).
Baca Juga: Tim SAR Gabungan Cari Remaja Tenggelam di Pantai Desa Mekarsari
Menikah Siri
Diskusi Double Check yang digagas DPP Gempita. [FTNews.co.id]Meski trennya menurun, Veronica menyebut sebenarnya kasus pernikahan usia dini di Jawa Barat masih tergolong tinggi. Karena kebanyakan masyarakat menikah secara siri.
Hal inilah menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat demi menurunkan angka pernikahan usia dini.
"Kita mencegah usia dini. Data kita turun, senang dong kalau datanya turun tetapi nggak tercatat jadi nikah siri," jelasnya.
Di samping itu, ekonomi keluarga-keluarga yang menikah diusia dini masih belum mampu yang sangat berdampak kepada perceraian.
Sehingga untuk mengatasi masalah itu, pemerintah secara serius meningkatkan ekonomi masyarakat melalui berbagai program-program.
Koperasi Merah Putih
Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program Koperasi Merah Putih. [YouTube]Salah satunya program Koperasi Merah Putih serta berbagai program-program lainnya.
"Ekonominya nggak ada, desak-desakan itu balik akhirnya ketika punya anak, ketika neneknya anaknya ada anak, jadi beban nenek jadi ini balik lagi. Jadi program yang kita tingkatkan bagaimana meningkatkan ekonominya kalau di Kementerian kita sampai ke desa," terangnya.
"Jadi kita mencoba, Koperasi Merah Putih misalnya. Jadi bersama ibu menteri itu kita ada tiga program salah satunya Kuat Bersama Indonesia. Jadi kita kolaborasi antar beberapa Kementerian," pungkas Veronica Tan.