Sering Gunakan AI Browser? Ini 5 Langkah Perlindungan dari Ancaman Injeksi Prompt
Rilis mendadak chatbot berbasis kecerdasan buatan, ChatGPT, menghebohkan dunia dan memicu gelombang penerapan AI dalam berbagai perangkat. Teknologi ini kini digunakan mulai dari kamera pengawas hingga alat produktivitas modern.
Konsep agentic AI semakin berkembang, memungkinkan model AI menjalankan tugas yang membutuhkan penalaran dan pengumpulan informasi. Namun, kemampuan ini juga membawa risiko baru ketika mulai diintegrasikan ke dalam browser.
Baca Juga: Kenalan dengan Tilly Norwood, Aktris AI Ciptaan Hollywood yang Ditolak Emily Blunt
Para pakar keamanan memperingatkan bahwa prompt injection attack atau serangan injeksi prompt menjadi ancaman serius bagi pengguna AI browser. Google bahkan menugaskan Red Team khusus untuk mengidentifikasi penyalahgunaan seperti data poisoning, adversarial prompts, backdoor, hingga prompt injection.
Serangan prompt injection terjadi ketika pelaku menyisipkan instruksi berbahaya ke dalam text prompt untuk memanipulasi respons AI. Tindakan ini dapat menghasilkan jawaban yang bias, salah, menyesatkan, atau bahkan berbahaya.
Peneliti Cato CTRL baru-baru ini mengungkap teknik HashJack yang menyembunyikan instruksi berbahaya melalui URL fragments. Jika pengguna membuka situs tersebut dan berinteraksi dengan AI browser, hidden prompts dapat muncul dalam bentuk jawaban palsu atau tautan phishing yang mencuri data pribadi.
Baca Juga: 2 Prompt Bikin Saya Ketemu Diri Sendiri di Masa Lalu Pakai Nano Banana Gemini AI
Cara Tetap Aman
Ilustrasi AI browser. [ftnews-copilot]
Walaupun pengurangan risiko prompt injection lebih berada di tangan para pengembang AI browser, berikut lima cara untuk menjaga dan melindungi privasi serta keamanan Anda bila menggunakan AI browser seperti dikutip ZDNet: