Sering Gunakan AI Browser? Ini 5 Langkah Perlindungan dari Ancaman Injeksi Prompt
1. Berhati-hatilah saat mengungkapkan informasi sensitif atau pribadi
Baik menggunakan browser tradisional maupun AI browser, Anda harus selalu berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi — termasuk data keuangan. Seorang programmer di X berkomentar bahwa kerentanan prompt injection pada agentic AI browsers dapat menyebabkan bencana finansial bagi pengguna.
2. Lakukan pembaruan dan pemasangan tambalan (patch)
Sama seperti perangkat lunak tradisional, AI browser dan sistem AI memerlukan pembaruan keamanan dan vulnerability patch. Jika Anda tidak memperbarui ketika tersedia, Anda bisa membuka celah bagi eksploit yang menyebabkan prompt injection attack. Hal ini juga berlaku bagi perangkat apa pun yang menggunakan AI, termasuk laptop dan ponsel Anda.
3. Jangan menganggap AI dapat dipercaya
Seperti yang ditunjukkan teknik HashJack, hanya karena AI chat atau asisten menjawab pertanyaan Anda, bukan berarti jawabannya akurat atau aman. AI bukan sumber pengetahuan sempurna yang aman, dan Anda harus berhati-hati mengklik tautan atau lampiran yang terlihat mencurigakan.
4. AI juga dapat melakukan phishing
Ilustrasi Artificial Intelligence [Ftmews-Meta Ai]
Jika Anda menggunakan AI untuk menangani email atau membuat dokumen atas nama Anda, dan AI tersebut terkompromi, phishing bisa juga terjadi melalui AI. Verifikasilah tautan, nomor telepon, atau detail kontak apa pun yang diberikan melalui asisten AI sebelum menggunakannya, agar Anda tidak terjebak penipuan.
5. Gunakan multi-factor authentication
Tetaplah waspada. AI berkembang, tetapi begitu pula risiko keamanan yang terkait dengannya. Gunakan seluruh alat keamanan dan privasi yang tersedia, termasuk multi-factor authentication (MFA). Dengan begitu, meskipun serangan prompt injection menyebabkan pencurian kredensial akun Anda, Anda masih dapat mencegah penjahat siber mengakses akun tersebut. Disarankan pula untuk menggunakan VPN.