Setelah 3 Bulan, Lagu-lagu yang Hilang di TikTok Kembali Lagi
Teknologi

FTNews - Universal Music Group (UMG) dan TikTok akhirnya menemukan kesepakatan setelah tiga bulan yang penuh dengan drama. Setelah menarik lagu-lagu milik artisnya pada Februari lalu, lagu-lagu tersebut dapat kembali lagi di daftar pilihan lagu TikTok.
Sebelum kesepakatan ini terjadi, UMG menarik sekitar 3 juta lagu dari katalog TikTok sejak awal Februari. Saat kontrak UMG dan TikTok habis, sebanyak 4 juta lagu menghilang dari TikTok sehingga mereka kehilangan setidaknya 7 juta lagu di dalam platformnya.
Kini, mereka menemukan titik tengah pada kesepakatan mereka. “Perjanjian bersama ini menandai era baru kolaborasi strategis antara kedua organisasi. Yang dibangun di atas komitmen bersama untuk membantu para artis dan penulis lagu UMG mencapai potensi kreatif dan komersial mereka,†tulis UMG dalam situsnya.
Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening
Kembalinya 7 Juta Lagu di TikTok
Dengan bekerja sama kembali, 7 juta lagu-lagu yang hilang di TikTok, dapat kembali lagi. Selain itu, artis-artis di bawah naungan UMG juga dapat melakukan promosi dan berinteraksi lebih dekat dengan para penggemarnya di TikTok. “Babak baru dalam hubungan kami dengan TikTok ini berfokus pada nilai musik, keunggulan seni manusia, dan kesejahteraan komunitas kreatif,†ujar CEO UMG, Sir Lucian Grainge.
Sebelumnya, kedua perusahaan ini sempat meributkan tiga isu penting dalam diskusi pembaruan kontrak pada bulan Februari lalu. Namun, mereka tidak menemukan kesepakatan yang memuaskan.
Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan
Ilustrasi membuat konten di TikTok. Foto: canva
“Dalam diskusi pembaruan kontrak, kami telah menekan mereka pada tiga isu penting. Kompensasi yang sesuai untuk artis dan penulis lagu kami, melindungi artis manusia dari efek berbahaya AI, dan keamanan online bagi pengguna TikTok,†jelas UMG pada bulan Februari lalu.
Kini, Sir Grainge mengatakan bahwa TikTok kini mengindahkan kepentingan para musisinya. Juga, mendorong inovasi dalam keterlibatan penggemar sambil memajukan monetisasi musik sosial.
CEO TikTok, Shou Chew, merasa bahwa musik memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem TikTok. Ia merasa sangat puas akhirnya perusahaannya dapat bekerja sama kembali dengan UMG.
“Kami berkomitmen untuk bekerja sama untuk mendorong nilai, penemuan, dan promosi kepada seluruh musisi UMG. Serta, memperdalam kemampuan mereka untuk berkembang, berhubungan, dan terlibat dengan komunitas TikTok,†ujarnya.
Lagu-lagu yang hilang dari TikTok ini merupakan lagu-lagu yang berperan sangat besar dalam pembuatan konten di TikTok. Kini, para penggunanya dapat menggunakan lagi lagu-lagu tersebut untuk membuat konten.
Melalui perjanjian ini juga, kedua perusahaan ini akan bekerja sama untuk mewujudkan peluang monetisasi yang baru. Yaitu, dengan memanfaatkan kemampuan e-commerce TikTok yang saat ini sedang berkembang. Selain itu, juga akan bekerja sama dalam mendukung artis-artis UMG di seluruh genre dan wilayah secara global