Setelah Trump Turun Tangan Akhirnya Thailand-Kamboja Sepakat Gencatan Senjata, Ancaman Trump Manjur!

Nasional

Senin, 28 Juli 2025 | 22:04 WIB
Setelah Trump Turun Tangan Akhirnya Thailand-Kamboja Sepakat Gencatan Senjata, Ancaman Trump Manjur!
Presiden Donald Trump/Foto: Instagram Donald Trump

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) tempat dimana kedua negara berkonflik Thailand-Kamboja tergabung, sudah meminta kedua negara untuk gencatan senjata. Bahkan PBB juga sudah menyerukan hal serupa. Baru lah setelah Presiden AS Donald Trump turun tangan membantu mediasi kedua negara sepakat berhenti berperang.

rb-1

Dikabarkan, para pemimpin Thailand dan Kamboja sepakat untuk berhenti berperang alias gencatan senjata tanpa syarat, menghentikan bentrokan perbatasan. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan kesepakatan gencatan senjata itu pada Senin, menyusul perundingan di Malaysia antara kedua negara tetangga Asia Tenggara tersebut.

Baca Juga: Konflik Thailand-Kamboja, BKSAP Serukan Hentikan Kekerasan, Selesaikan Lewat Jalur Diplomasi

rb-3

Ibrahim mengatakan setelah mediasi di Malaysia: "Baik Kamboja maupun Thailand mencapai kesepahaman bersama sebagai berikut: Pertama, gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang berlaku mulai 24 jam waktu setempat, tengah malam tanggal 28 Juli 2025, malam ini." Dilansir Daily Mail.

Ancaman Trump Manjur, Thailand-Kamboja Langsung Berhenti Perang

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet memuji Presiden AS Donald Trump atas 'mediasi yang tegas'-nya menyusul sengketa perbatasan yang memanas pekan lalu.

Tadi malam, Trump mengancam akan menghentikan negosiasi AS dengan Kamboja dan Thailand hingga 'pertempuran BERHENTI', sementara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menimpali dan mengatakan bahwa Amerika ingin konflik berakhir 'secepat mungkin'.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja memuncak pekan lalu, menyusul tewasnya seorang tentara Kamboja dalam pertempuran singkat di akhir Mei.

Kedua belah pihak memperkuat pasukan perbatasan di tengah krisis diplomatik yang membawa pemerintahan koalisi Thailand yang rapuh ke ambang kehancuran.

Trump Gunakan Kesepakatan Perdagangan Ancam Thailand-Kamboja

Trump mengatakan ia yakin Thailand dan Kamboja ingin menyelesaikan perbedaan mereka setelah ia memberi tahu kedua pemimpin mereka melalui panggilan telepon akhir pekan lalu bahwa ia tidak akan mencapai kesepakatan perdagangan dengan mereka kecuali mereka mengakhiri pertempuran.

Pemimpin Thailand, yang awalnya tidak menerima mediator pihak ketiga, sebelumnya mengatakan ada keraguan tentang ketulusan Kamboja menjelang negosiasi di Malaysia.

"Kami tidak yakin dengan Kamboja, tindakan mereka sejauh ini mencerminkan ketidaktulusan dalam menyelesaikan masalah," kata Penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai kepada wartawan sebelum ia berangkat untuk berunding.

"Kamboja telah melanggar hukum internasional, tetapi semua orang ingin melihat perdamaian. Tidak seorang pun ingin melihat kekerasan yang berdampak pada warga sipil."

Kamboja membantah keras tuduhan Thailand telah menembaki sasaran sipil, sebaliknya mengatakan bahwa Thailand membahayakan nyawa orang yang tidak bersalah. Pemerintah telah menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengutuk agresi Thailand terhadapnya.

Gencatan Senjata Diumumkan, Thailand-Kamboja Terpantau Masih Bentrok di Perbatasan

Pengumuman gencatan senjata Thailand-Kamboja oleh Ketua ASEAN Anwar Ibrahim yang juga PM Malaysia/Foto:  straitstimesPengumuman gencatan senjata Thailand-Kamboja oleh Ketua ASEAN Anwar Ibrahim yang juga PM Malaysia/Foto: straitstimes

Bahkan setelah perundingan damai diumumkan, kedua belah pihak melaporkan bentrokan di wilayah perbatasan pada hari Senin.

Di provinsi Sisaket, Thailand, wartawan Reuters menemukan sebuah desa yang telah dievakuasi sekitar 19 kilometer dari perbatasan. Kayu yang pecah dan balok-balok yang bengkok adalah satu-satunya yang tersisa dari sebuah rumah yang terkena tembakan artileri setelah penghuninya pergi.

Kabel listrik menggantung di atas rumah yang rusak, dan puing-puing berserakan di jalan. Jendela-jendela rumah di dekatnya pecah, pecahan kaca berhamburan.

Daerah itu sebagian besar kosong, dengan toko-toko dan restoran tutup, dan hanya kendaraan militer, tank, dan beberapa mobil yang terlihat di jalan empat jalur di dekatnya ketika rentetan tembakan artileri dari kejauhan menembus kesunyian yang mencekam.***

Sumber: Daily Mail, sumber lain

Tag Konflik Thailand-Kamboja Thailand-Kamboja Gencatan Senjata

Terkini