Shin Tae-yong dan 4 Bahasa di Timnas Indonesia
Olahraga
.jpg)
PSSI mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia, Senin (6/1/2025). Salah satu alasan utama karena faktor bahasa.
Faktor lainnya yaitu taktikal yang selama ini diterapkan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Dua faktor itu disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir terkait alasan Shin Tae-yong dipecat sebagai pelatih Timnas Indonesia dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta.
Baca Juga: Rebutan Perunggu Lawan Malaysia, Indonesia Krisis Pemain
"Kita tidak pernah membedakan antara pemain naturalisasi dengan pemain Timnas Indonesia. Kita lihat sama saja, tetapi tentu masalah komunikasi dan taktikal, itu hal-hal yang kita evaluasi," tutur Erick.
Diketahui, ada "empat bahasa" yang dipakai dalam berkomunikasi di internal Timnas Indonesia. Yaitu Bahasa Indonesia, Korea, Inggris dan Belanda.
Berasal dari Korea Selatan, Shin Tae-yong bersikukuh menggunakan Bahasa Korea selama dirinya melatih Timnas Indonesia sejak tahun 2020.
Baca Juga: Kevin Diks: Next Lawan China, Mari Menang Lagi!
Padahal hampir seluruh pemain Tim Garuda tidak ada yang bisa berbicara maupun memahami bahasa Korea.
Praktis, Shin Tae-yong sangat bergantung dengan penerjemah demi menyampaikan maksud dan tujuannya kepada para pemain. Baik itu saat latihan maupun pertandingan.
Situasi juga tidak berubah kala Timnas Indonesia banyak kedatangan para pemain naturalisasi dari Eropa. Utamanya dari Belanda.
Shin Tae-yong menolak menggunakan Bahasa Inggris saat berbicara dengan pemain diaspora. Sedangkan para pemain itu hanya bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.
Lagi-lagi, pelatih berusia 54 tahun itu pun bergantung kepada penerjemahnya yang lain, khusus penerjemah Bahasa Inggris, untuk menyampaikan arahan-arahannya.
Kritik terkait soal komunikasi ini juga sebelumnya pernah dilayangkan pengamat sepakbola Justinus Lhaksana alias coach Justin.
Coach Justin mengkritik Shin Tae-yong yang belum mahir berbahasa Indonesia, meski sudah lebih dari dua tahun melatih Timnas Indonesia.
"Salah satu kritikan terhadap Shin Tae-yong, bukan masalah teknis. Tapi masalah non teknis. Non teknisnya itu apa? Ia udah 4 (tahun) di sini. Oke kerjanya dipotong satu setengah tahun karena Covid, dua tahun lebih lah," ujarnya dilansir dari YouTube pribadinya, Justinus Lhaksana.
"Dia nggak bisa Bahasa Indonesia, dan itu jadi masalah. Jadi yang dikatakan tadi di grup, di timnas itu mereka bicara Bahasa Korea, Bahasa Belanda, Bahasa Inggris sama Bahasa Indonesia," lanjutnya.