Siapa Tauhid Soleman? Wali Kota Ternate yang Adu Argumen dengan Sherly Tjoanda
Sebuah potongan video rapat koordinasi antara Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman, dengan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, mendadak viral di jagat maya pada Sabtu (20/12/2025).
Alih-alih menuai simpati, kritik terbuka yang dilontarkan Tauhid justru berbalik menjadi sorotan tajam setelah dibalas telak oleh sang Gubernur di hadapan forum.
Debat Panas Soal Etika dan Kunjungan Kerja
Ketegangan bermula ketika Tauhid Soleman mempertanyakan komitmen Sherly Tjoanda dalam memperhatikan Pemerintah Kota Ternate. Dalam unggahan akun TikTok @pasdua_, Tauhid menyinggung fakta bahwa Sherly secara fisik tinggal di Ternate, namun dinilai belum pernah melakukan kunjungan kerja resmi ke kantor Pemkot.
“Ibu memang tinggal di sini, tapi secara marwah, pertemuan di kantor pemerintahan itu berbeda nilainya. Hingga saat ini, belum ada kunjungan kerja resmi ke Pemkot Ternate,” tegas Tauhid dalam cuplikan video tersebut.
Pernyataan itu langsung dibalas Sherly dengan nada tenang namun menusuk. Ia menjelaskan bahwa fokus kerjanya selama ini adalah turun langsung ke masyarakat, mulai dari kecamatan hingga kelurahan.
Sherly mengakui belum berkunjung ke kantor Wali Kota, namun ia mengungkap fakta yang membuat suasana rapat mendadak hening.
“Saya pernah turun ke kelurahan bersama Menkumham untuk acara Posbankum di wilayah Ternate, tapi saat itu justru Pak Wali Kota yang tidak hadir,” ujar Sherly.
Jejak Panjang Tauhid Soleman di Dunia Birokrasi
Viralnya perdebatan tersebut membuat publik kembali menyoroti sosok Muhammad Tauhid Soleman. Ia dikenal sebagai birokrat senior yang meniti karier dari bawah.
Tauhid merupakan lulusan STPDN Jawa Barat dan pernah mengawali pengabdiannya sebagai perwira muda TNI AD berpangkat Letnan Dua. Ia juga memiliki rekam jejak akademis panjang, mulai dari gelar sarjana di IIP Jakarta (1992), magister di Universitas Padjadjaran (1998), hingga meraih Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Muslim Indonesia, Makassar (2007).
Kariernya di lingkungan Pemkot Ternate terbilang lengkap, mulai dari:
- Lurah Gamalama (1995)
- Sekretaris Kecamatan hingga Camat (2003–2005)
- Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan (2011)
- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate (2014)
Posisi Sekda menjadi puncak kariernya sebagai aparatur sipil negara sebelum terjun ke politik.
Pertaruhan Citra Politik di Ujung Tahun
Berbekal pengalaman birokrasi panjang, Tauhid Soleman akhirnya melangkah ke politik praktis dan terpilih sebagai Wali Kota Ternate bersama wakilnya, Jasri Usman. Keduanya didukung koalisi Partai NasDem, PKB, dan Partai Garuda.
Namun, insiden adu argumen dengan Gubernur Sherly Tjoanda ini menjadi ujian tersendiri bagi citra kepemimpinannya. Di media sosial, warganet ramai memperdebatkan efektivitas komunikasi antarpimpinan daerah.
Perdebatan antara “marwah pertemuan di kantor” versus “kehadiran langsung di tengah rakyat” kini menjadi bola liar yang membayangi dinamika pemerintahan Maluku Utara di penghujung tahun 2025.