Sisi Lain Paus Fransiskus, Ternyata Fans Berat Klub Sepakbola Ini

Meninggalnya Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam di hati banyak orang di berbagai bidang. Salah satunya dunia sepakbola.

Klub hingga para pemain top sepakbola dunia menyampaikan duka cita mereka atas meninggalnya pemimpin Gereja Katolik Roma.

Semasa hidup, Paus Fransiskus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio diketahui merupakan penggemar berat sepakbola.

Baca Juga: Daftar Calon Pengganti Paus Fransiskus, 2 di Antaranya Berkulit Hitam

Kecintaannya pada dunia olahraga sepakbola tidak lepas dari lingkungannya di masa kecil di Buenos Aires, Argentina.

Mendengar nama Argentina, tentu kita sudah bisa membayangkan betapa besarnya cinta masyarakatnya terhadap si kulit bundar.

Tidak terkecuali bagi Paus Fransiskus. Ia diketahui merupakan fans garis keras San Lorenzo, salah satu klub Argentina.

Baca Juga: Catat! Begini Cara Daftar Ikut Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK

Paus Fransiskus tercatat secara resmi sebagai anggota klub San Lorenzo dan memiliki nomor anggota 88235N-0 yang didapat pada 12 Maret 2008.

Paus Fransiskus tercatat resmi sebagai anggota kehormatan klub San Lorenzo. [Instagram]

Kecintaan Paus Fransiskus terhadap klub yang berdiri pada 1 April 1908 itu merupakan warisan dari sang ayah, Mario Jose Bergoglio, yang notabene fans berat San Lorenzo.

Hal itu menular kepada Jorge Mario Bergoglio—nama asli Paus Fransiskus—yang sejak masih anak-anak selalu bergairah mendukung San Lorenzo.

Sebagai klub kebanggaan Paus Fransiskus, pihak San Lorenzo menyampaikan belasungkawa dengan pesan yang menyentuh.

Mereka menghiasi laman website dan media sosial mereka dengan foto-foto mendiang Paus Fransiskus.

"Sebagai anggota kehormatan klub kami, hasratnya terhadap San Lorenzo selalu menggerakkan kami secara spesial, dan menyatukan kami dalam doa yang terus-menerus untuk jiwanya," tulis San Lorenzo dikutip Selasa (22/4/2025).

Paus Fransiskus di tengah ribuan fans San Lorenzo. [Instagram]

Meski menggemari sepakbola, Paus Fransiskus akhirnya harus menjauhi diri dari ingar-bingar sepakbola ketika diangkat menjadi petinggi Vatikan pada 1990 silam.

Namun, nilai-nilai sepakbola tetap tertanam pada dirinya. Baginya, sepakbola bukan sekadar olahraga atau hiburan.

Tapi juga sebuah sarana pendidikan, perdamaian dan penyatuan umat manusia. Hal ini menunjukkan sisi humanis dari pemimpin Gereja Katolik tersebut.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Kisah Masa Kecil Paus Fransiskus

Contohnya saat Paus Fransiskus menggelar beberapa laga bertajuk Match for Peace, yang menghadirkan 150 legenda sepakola di Stadion Olimpico, Roma.

Terakhir, laga ini dihelat pada tahun 2022 silam, sekaligus menjadi tribute bagi Diego Armando Maradona, pahlawan sepakbola dari Argentina.

Kecintaan Paus Fransiskus terhadap San Lorenzo tak lepas dari pengaruh sang ayah. [Instagram]

Ada satu hal yang tak bisa Paus Fransiskus lakukan lagi setelah diangkat menjadi petinggi Vatikan. Yaitu menonton pertandingan sepakbola lewat layar televisi.

Ia harus hadir dan menonton langsung. Itu pun hanya dalam acara-acara tertentu saja.

Alhasil, Paus Fransiskus melewatkan dua momen penting saat Timnas tanah kelahirannya, Argentina, bermain di final Piala Dunia 2014 dan 2022.

Paus Fransiskus tak bisa melihat momen Lionel Messi cs gagal mengangkat trofi pada Piala Dunia 2014, dan juga momen kala Messi sukses mengangkat trofi tersebut di Piala Dunia 2022.

Namun begitu, hal itu sama sekali tidak disesali Paus Fransiskus. Di samping janji yang sudah dia ikrarkan sebagai pemimpin agama, ia sadar menonton sepakbola dari televisi juga tidak begitu sehat untuk jantungnya.

"Ketika saya kembali, barulah beberapa orang mengatakan pada saya, Argentina menang 3-1, 3-2, lalu saya juga diberitahu Argentina menang adu penalti (di final Piala Dunia 2022 melawan Prancis)," kata Paus Fransiskus, dikutip dari BeIN Sports, Selasa (22/4/2025).

Pesan menyentuh Lionel Messi terkait belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus. [Instagram]

Paus Fransiskus tutup usia dalam usia 88 tahun di kediamannya di Vatikan pada Senin (21/4/2025) pukul 7:35 waktu setempat. Ia wafat sehari setelah menemui ribuan penganut Katolik pada Minggu Paskah, yang memadati Alun-Alun Santo Petrus, Vatikan.

Pihak Vatikan menetapkan masa berkabung selama sembilan hari. Setelahnya jenazah Paus Fransiskus akan dimakamkan.