Siswa SD di Makassar Diduga Tewas Dikeroyok Teman: Ini Kata Polisi!

Daerah

Minggu, 01 Juni 2025 | 20:10 WIB
Siswa SD di Makassar Diduga Tewas Dikeroyok Teman: Ini Kata Polisi!
Ilustrasi dugaan pengeroyokan siswa SD di Makassar yang mengakibatkan korban tewas setelah mendapatkan perawatan selama lima hari di tiga rumah sakit berbeda. [Instagram]

Seorang siswa sekolah dasar negeri (SDN) Maccini Sawah 1 Kota Makassar, berinisial MRA diduga tewas dikeroyok temannya.

rb-1

Kasus tewasnya siswa SDN di Makassar itu pun kini tengah di selidiki Kepolisian Resor Kota Besar Makassar.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Arya Perdana mengaku sudah memproses terkait laporan meninggalnya korban.

Baca Juga: Satpol PP Terekam Kamera Pukul Wasit di Laga Bulutangkis, Begini Kronologisnya

rb-3

Arya mengatakan sudah menerima laporan dari rumah sakit terkait meninggalnya murid kelas VI tersebut.

"Untuk siswa SD yang meninggal kemarin, sudah ada laporan dari rumah sakit yang bersangkutan meninggal dunia dan sudah dimakamkan. Kami dari Polrestabes Makassar menyampaikan turut berduka cita," kata Arya di Mapolsek Rappocini Makassar, Minggu (1/6/2025).

Masih Menunggu Hasil Autopsi Dokter Forensik

Baca Juga: Bukan Cuma Orang Jakarta, Warga Makassar juga Ikut Takbiran di JIS

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Arya Perdana. [Instagram] Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Arya Perdana. [Instagram]

Arya mengaku masih melakukan penyelidikan penyebab meninggalnya korban.

Untuk memastikan hal tersebut, kata Arya, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Dokter Forensik Polda Sulsel.

"Apakah ini terkait dengan laporan penganiayaan yang dilakukan oleh teman korban atau tidak, karena kematian itu harus didasarkan dari hasil autopsi kedokteran. Kalau meninggalnya karena apa, itu yang tahu cuma dokter," jelasnya.

Meski demikian, Polisi sedang memeriksa sejumlah saksi. Selain itu, polisi juga melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP).

"Setelah itu kami menunggu hasil autopsi dari kedokteran forensik untuk menyatakan meninggalnya karena apa. Sehingga kita nanti bisa bicara langkah-langkah selanjutnya," kata Arya.

Arya menyebut autopsi sudah dilakukan dan korban juga sudah dimakamkan oleh keluarganya.

Meski hasil autopsi belum keluar, tetapi berdasarkan keterangan orang tua korban terdapat lebam.

"Korban ada dikatakan ada lebam-lebam. Tetapi lebam itu akan kita periksa ke dokter, apakah itu yang menyebabkan kematian atau bukan. Nah, itu nanti kita tahunya dari dokter," tegasnya.

Meski demikian, Arya menyebut terduga pelaku penganiayaan terhadap korban lebih dari dua.

"Diduga lebih dari dua orang. Tetapi kita kan enggak tahu, karena masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan semua," pungkasnya.

Meninggal Setelah Dirawat 5 Hari di 3 RS yang Berbeda

Para jiran tetangga melayat MRA siswa SD di Makassar yang diduga tewas dikeroyok temannya. [Instagram]Para jiran tetangga melayat MRA siswa SD di Makassar yang diduga tewas dikeroyok temannya. [Instagram]

Korban meninggal setelah mendapatkan perawatan selama lima hari pada tiga rumah sakit berbeda.

"Sebelum meninggal di rumah sakit, saya tanya, siapa yang pukul nak, dia bilang teman. Saya tanya berapa orang? Dia tidak bilang, tapi kasih naik jarinya tiga," ujar bibi korban Desma.

Saat ditanyakan lebih dalam siapa saja yang menganiaya, korban MRA menyebutkan ada dua orang murid SD dan satu orang siswa SMP.

Meski demikian, MRA tidak menyebut namanya, namun mengenal para terduga pelaku.

Kejadian dugaan penganiayaan secara bersama-sama tersebut terjadi pekan lalu, seusai korban mengikuti ujian akhir di SDN Maccini Sawah Satu. MRA merupakan anak ketiga dari enam bersaudara.

"Dia (almarhum) dipukul di luar sekolah, di depan sekolahnya. Waktu itu saat pulang sekolah, karena anak ini masih ujian," tutur Desma sedih.

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami sakit pada bagian dada, dan terdapat luka lebam di beberapa bagian tubuhnya, termasuk luka bekas bekas sulutan rokok.

"Selain luka-luka, ada juga kasihan di belakangnya bekas sulutan rokok, banyak itu kasihan. Ini anak pendiam, dia tidak mau bilang, tidak mau ngomong (siapa yang keroyok). Tapi intinya diborongi (dianiaya) sama temannya," ucap Desma dengan suara lirih.

Sebelum meninggal, korban sempat dibawa ke tiga rumah sakit yakni Rumah Sakit Pelamonia, Rumah Sakit Sitti Fatimah dan dirujuk di Rumah Sakit Islam Faisal.

Karena kondisinya kian menurun, korban akhirnya menghembuskan napas terakhir di RS Islam Faisal pada Jumat (30/5/2025).

Usai dinyatakan meninggal dunia, jenazah dibawa ke rumah duka, Jalan Maccini Gusung, Setapak 8, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Tag Makassar Siswa SD di Makassar Tewas dikeroyok SDN Maccini Arya Perdana

Terkini