Soal Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon, Kang Dedi Ngamuk: Operasi Perusahaan akan Ditutup Selamanya!
Jawa Barat

Peristiwa longsor di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025) yang menimbulkan korban jiwa, bukan baru pertama kali terjadi. Tahun 2015 pun, kejadian yang sama terjadi, 2 orang tewas kala itu.
Sedang kejadian yang baru terjadi ini diduga korban lebih banyak lagi. Ada yang menyebut, jumlah korban yang tertimbun mencapai puluhan, termasuk petugas ekskavator. Sejauh ini, sudah ditemukan 5 orang penambang tewas dalam kejadian itu.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespon terjadinya tragedi tersebut menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap Perusahaan pertambangan tersebut. Menurut Dedi, kegiatan penambangan Galian C itu, resmi alias berizin. Bahkan izinnya masih berlaku hingga Oktober 2025 mendatang.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Anjurkan Bupati Lucky Hakim Bikin Indramayu Seimbang Seperti di Jepang
Perusahaan akan Ditindak Tegas, Ditutup Selamanya!
Namun katanya, dengan adanya kejadian ini, izin tambang Galian C Perusahaan tersebut akan dibekukan. “Saya sudah memerintahkan Kepala Dinas ESDM dan jajaran yang hari ini sudah berada di Lokasi untuk mengambil tindakan tegas. Perusahaan itu ditutup untuk selamanya,” tegas Dedi Mulyadi.
Keputusan mengambil tindakan tegas pada Perusahaan pertambangan tersebut bukan sekadar emosi karena kejadian tragis hari ini, namun karena jauh sebelum kejadian tersebut, bahkan sebelum dia menjadi Gubernur Jabar, dia telah mengetahui kalau tambang Gunung Kuda itu berbahaya.
“Waktu saya belum menjadi Gubernur Jawa Barat, saya sudah datang ke Lokasi tambang Galian C itu di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Saya sudah lihat itu sangat berbahaya dan tidak memenuhi unsur standarisasi keamanan bagi para pegawainya,” ucap Demul, dikutip dari akun Instagram pribadinya.
Tambang Galian C Resmi
Foto: YouTube Kompas
“Tetapi karena itu (tambang Galian C) sudah berizin dan izinnya berakir pada Oktober 2025, juga ketika itu saya tidak mempunya kapasitas apapun untuk menghentikan maka penambangan itu pun terus berlangsung,” ucap Kang DM.
"Dan saat ini saya mendapat kabar duka, lebih dari 10 orang dimungkinkan tertimbun dalam musibah longsornya tambang tersebut,. Baru ditemukan dua orang dan lainnya masih dalam pencarian," ucapnya.
“Saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya warga Jawa Barat di penambangan tersebut. Tentunya warga tersebut sedang bekerja memenuhi kebutuhan keluarganya. Walaupun pekerjaannya diancam bahaya,” ujarnya, seraya menegaskan,”Ini tanggung jawab bagi pengelola tambang”. Tegasnya..***