Stres Bisa Sebabkan Rambut Rontok, Kok Bisa?

Kesehatan

Rabu, 28 Desember 2022 | 00:00 WIB
Stres Bisa Sebabkan Rambut Rontok, Kok Bisa?

Forumterkininews.id, Jakarta- Kamu mengalami rambut rontok terus-menerus meski sudah melakukan banyak cara untuk menanganinya? Hal ini mungkin terjadi karena stres menghadapi tekanan pekerjaan yang harus kamu lakukan.

rb-1

Melansir dari kemkes.go.id, dampak stres karena pekerjaan tidak hanya menganggu kejiwaan, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik secara menyeluruh salah satunya kerontokan rambut.

Umunya, rambut rontok terjadi secara alami, misal karena perubahan hormon atau penuaan. Rambut rontok juga dapat disebabkan oleh salah memilih produk perawatan dan efek samping pengobatan. Bila terjadi berlebihan, kerontokan rambut bisa memicu kebotakan.

Baca Juga: Ancaman Bom di ICE BSD Hoaks, Polisi Tetap Sterilkan Lokasi Konser NCT 127

rb-3

Jadi apakah benar jika stres bisa menyebabkan kerontokan rambut? Yuk simak penjelasan berikut ini.

Mengutip dari UMPC HealthBeat, stres dan kecemasan tidak hanya berperan dalam kerontokan rambut. Tetapi juga terkait dengan tiga kondisi berikut yang dapat memicu rambut menjadi rontok.

Telogen effluvium

Baca Juga: Eks Manajer Fuji Diduga Beli Mobil Mewah Ini Dari Duit Rp 1,3 Miliar

Kondisi ini merupakan kondisi rambut rontok secara mendadak. Stres dapat mendorong folikel rambut ke fase “istirahat” sehingga tidak menghasilkan helai rambut baru. Seiring waktu rambut bisa lebih mudah mengalami rontok meski kamu hanya keramas, menyisir, atau menyentuhnya. Telogen effluvium juga bisa disebabkan oleh gizi buruk dan perubahan kadar hormon.

Trikotilomania

Ketika kamu mencabut rambut saat sedang stres atau tegang, itu bisa menjadi tanda trikotilomania. Dalam kondisi psikologis ini orang menghadapi emosi negatif seperti stres dan kecemasan dengan menarik rambut dari kulit kepala, wajah, dan bagian tubuh lainnya. Hal ini sering terlihat pada gadis remaja.

Alopesia areata

Alopesia areata adalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh penyakit autoinmun. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut sehingga menyebabkan rambut rontok. Dalam beberapa kasus, alopesia areata hanya dapat menyebabkan rambut menipis, sementara dalam kasus lain dapat menyebabkan kebotakan.Rambut bisa tumbuh kembali seiring waktu, lalu rontok lagi.

Meskipun genetika mungkin berperan sebagai pemyebab alopesia areata, para dokter tidak yakin persis akan hal itu. Dan meski tidak tidak disebabkan oleh stres, alopecia areata bisa sangat membuat stre bagi siapun dengan kondisi ini.

Mengalami kondisi rambut rontok yang  tidak berkepanjangan mungkin membuat kamu semakin stres dan siklus ini akan terus berulang. Kamu bisa mulai melakukan pencegahan kerontokan dengan cara menghentikan hal-hal yang dapat membuat kamu stres.

Tag Lifestyle Kesehatan Stres kesehatan rambut rambut rontok

Terkini