Tahapan Relokasi Warga Terdampak Letusan Gunung Lewitobi Laki-Laki Dimulai

Daerah

Senin, 18 November 2024 | 07:00 WIB
Tahapan Relokasi Warga Terdampak Letusan Gunung Lewitobi Laki-Laki Dimulai
Letusan Gunung Api Lewitobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (Foto; AFP)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan Pemerintah Daerah Flores Timur melaksanakan sosialisasi rencana relokasi kepada korban terdampak erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-laki.

rb-1

Kegiatan yang dilakukan pada pada Minggu (17/11/2024) itu dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah.

Jarwansyah mengatakan, sosialisasi merupakan tahap awal dari rencana relokasi warga korban erupsi, ke lokasi yang lebih aman.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Penduduk Lumajang Mengungsi

rb-3

Dalam sosialisasi ini, ia berkeliling pos pengungsian untuk menemui para Kepala Desa guna memberikan penjelasan terkait dengan rencana relokasi warga terdampak.

Dalam kesempatan itu, Jarwansyah juga menjaring masukan dari para pemimpin desa terkait pemindahan tempat tinggal serta rekomendasi lokasi permukiman yang baru.

"Kami mohon kepada Kepala Desa untuk membantu menyebarkan formulir pernyataan kesediaan relokasi ini kepada warga desanya, terutama kepada warganya yang saat ini sedang mengungsi mandiri di luar pos pengungsian", kata Jarwansyah dalam pernyataan resminya, dikutip Senin (18/11/2024).

Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi Lagi, Kolom Abu 2.000 Meter

Menurut Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Flores Timur, ada ribuan warga yang akan direlokasi dari tempat tinggalnya.

Total jumlahnya mencapai 2.209 Kepala Keluarga (KK) dari enam desa di wilayah terdampak.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah saat melakukan sosialisasi dan memberikan penjelasan terkait dengan rencana relokasi bagi para Kepala Desa, di pos lapangan pengungsi Bokang dan Konga, pada Minggu (17/11). (Dok. BNPB)

Diantaranya Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Boru, Desa Nawakote di wilayah Kecamatan Wulanggitang, Desa Nobo di Kecamatan Ile Boleng.

Lalu Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. Keenam desa ini memiliki jarak dari kawah Lewotobi Laki-laki antara 4-5 kilometer.

Dalam proses relokasi ini, pemerintah daerah setempat dan BNPB akan memudahkan proses pendataan warga dari enam desa tersebut.

"Jika warga tidak hafal NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan nomor KK maka tulis nama sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP), akan kami cek di Dukcapil", imbuh Jarwansyah.

Ia memenjelaskan kepada warga tentang dua skema relokasi yang dapat dipilih. Opsi pertama adalah relokasi terpusat dimana lahan dan rumah disiapkan oleh pemerintah.

Opsi kedua adalah relokasi mandiri dimana warga dibangunkan rumah oleh pemerintah di lahan miliknya.

Adapun tipe rumah yang akan dibangun merupakan rumah tahan gempa RISHA tipe 36 dengan luas lahan per rumah 90 meter persegi.

Sementara itu, pemerintah setempat dan BNPB belum menentukan lokasi untuk relokasi warga terdampak tersebut.

BNPB dan pemerintah setempat sudah melakukan beberapa kali survey lahan untuk relokasi.

Menurut Jarwansyah, tantangan yang dihadapi dalam pencarian lahan ini antara lain kelaikan lokasi serta adanya konflik sosial terkait tanah ulayat warga di wilayah Flores Timur.

Pemilihan lokasi relokasi pun mempertimbangkan kemudahan akses warga untuk bisa kembali mengolah aset-aset pertanian atau peternakannya di tempat yang lama.

Tag BNPB Erupsi Relokasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nusa Tenggara Timur Flores GUnung Lewitobi Laki Laki

Terkini